NEWS24XX.COM – Menteri Luar Negeri Latvia Edgars Rinkevics menuduh Rusia menembaki pusat penahanan di Republik Rakyat Donetsk.
Latvia juga meminta Uni Eropa untuk menangguhkan visa turis bagi warga Rusia.
Melansir dari RT.com pada Selasa, 2 Agustus 2022, Latvia baru-baru ini mengusulkan serangkaian tindakan garis keras terhadap Moskow, termasuk memaksa warga Rusia biasa untuk mencela pemerintah mereka.
Dalam sebuah tweet pada Sabtu, 30 Juli 2022, Rinkevics menuduh Rusia melakukan pembunuhan brutal terhadap tawanan perang Ukraina merujuk pada penembakan fatal terhadap sebuah pusat penahanan di Republik Rakyat Donetsk (DPR) pada Jumat, 29 Juli 2022.
Fasilitas tersebut menampung anggota Batalyon Neo-Nazi Azov Ukraina yang menyerah kepada pasukan Rusia dan Donbass di Mariupol pada bulan Mei lalu.
Dilaporkan ada sekitar 50 tawanan perang tewas dalam sebuah aksi mogok tersebut.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa serangan itu dilakukan oleh militer Ukraina menggunakan peluncur roket HIMARS buatan Amerika Serikat untuk melakukan serangan ke fasilitas penahanan tersebut.
Sedangkan otoritas Republik Rakyat Donetsk menuduh Ukraina mengebom fasilitas itu untuk menghentikan para tahanan Azov bersaksi tentang dugaan kejahatan perang unit mereka.
Amerika Serikat dan PBB menolak menyalahkan pihak manapun atas serangan di pusat penahanan tersebut. Sebab informasinya masih kurang.
Rinkevics meminta agar Uni Eropa menyebut Rusia sebagai negara pensponsor terorisme. Namun belum ada indikasi Uni Eropa menggubris permintaan Latvia tersebut.
Sedangkan di Washington, Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat telah secara eksplisit menolak penerapan labelisasi semacam itu pada Rusia.
Sebab hal tersebut bisa mengganggu sanksi-sanski, kecuali Uni Eropa berhenti menerbitkan visa pada warga negara Rusia.
Latvia sudah memberlakukan larangan semacam itu (tidak menerbitkan visa ke warga negara Rusia). Beberapa negara Eropa timur juga ada yang melakukan hal serupa, seperti Polandia.
Namun, hukum kebebasan pada para pemegang visa Schengen memungkinkan para pemegangnya tetap bisa melancong ke 25 negara anggota Uni Eropa.
Lebih jauh, individu yang tinggal di negara-negara yang memberlakukan larangan pemberian visa ke warga negara Rusia, baru bisa kena larangan itu atau tidak terbitkan vira ke warga Rusia.
Sebagai contoh, pemberian visa pada keluarga wartawan Rusia yang sedang bertugas di negara tersebut.
Namun, Latvia telah menemukan cara lain untuk membatasi masuknya dari Rusia.
Sebuah sumber di Komisi Eropa menjelaskan situasi ini kepada kantor berita Rusia, Interfax, pada Jumat, 29 Juli 2022 di tengah diskusi saat Funlandia ingin benar-benar menerbitkan larangan visa pada para pelancong Rusia.