Seorang pemegang saham PT Blue Bird Tbk, Elliana Wibowo layangkan gugatan ke PN Jakarta Selatan. Mengutip situs PN Jakarta Selatan, Senin (1/8/2022), total gugatan yang diajukan Elliana mencapai Rp 11 triliun lebih. Adapun gugatan ini terkait perubahan AD/ART Blue Bird,saham- saham Elliana pada PT Blue Bird Taxi, PT Big Bird, dan PT Blue Bird Tbk, serta saham salah satu pemegang saham di PT Blue Bird Tbk.
Selain Blue Bird Group, Elliana menggugat beberapa pihak seperti Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran dan mantan Kapolri Bambang Hendarso Danuri. Ada beberapa poin yang disampaikan dalam gugatan dengan nomor perkara 677/Pdt.G/2022/PN JKT.SEL.
Misalnya, Fadil Imran dan Bambang Hendarso Danuri digugat karena melakukan perbuatan melawan hukum yang menghambat keadilan pihak penggugat. Sementara Blue Bird Taxi dan Big Bird digugat karena kedua pihak tersebut menghalangi hak penggugat sebagai pemegang saham perseroan.
Poin gugatan lainnya, menyatakan sah dan berharga sita jaminan atas saham miliknya pada tergugat I pada Blue Bird sebesar 284.654.300 (dua ratus delapan puluh empat ribu enam ratus lima puluh empat ribu tiga ratus) lembar serta rumah yang terletak di Jl. Brawijaya No. 46, Kebayoran Baru Baru, Jakarta Selatan dan Jl Kemang Timur Raya Nomor 34 atas nama tergugat.
Lalu, Blue Bird Taxi, Big Bird dan Blue Bird secara tanggung renteng untuk membayar ganti rugi sebesar Rp 1,363 triliun dengan rincian yaitu pembayaran dividen sebesar Rp 1,234 triliun dengan ditambah bunga sebesar 10 persen per tahun selama 10 tahun enam bulan sebesar Rp 129,588 miliar
“Menghukum TERGUGAT I sampai dengan TERGUGAT IX (Bambang Hendarso Danuri, Fadil Imran, Blue Bird, Big Bird, Blue Bird Taxi,)untuk membayar secara tanggung renteng kerugian immaterial sebesar Rp 10 triliun (Sepuluh Triliun Rupiah),” seperti tertulis di website PN Jakarta Selatan.
Terkait gugatan ini, Blue Bird akhirnya buka suara. Perusahaan mengaku belum menerima gugatan yang disebut mencapai Rp 11 triliun soal perubahan AD/ART. Hal ini disampaikan oleh Corporate Secretary Blue Bird Jusuf Salman.
“Perseroan belum menerima gugatan sebagaimana disebutkan dalam pemberitaan, yang mana setelah kami terima, akan kami lakukan pengkajian dan tanggapi secepatnya kemudian,” katanya dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI).
Jusuf menambahkan, gugatan kepada Blue Bird tidak mempengaruhi kelangsungan hidup dan mempengaruhi harga saham perusahaan. “Sampai saat ini, tidak ada,” katanya singkat. (sumber-Detik.com)