NEWS24XX.COM – Rudal Rusia menghantam kota pelabuhan Mykolaiv di selatan Ukraina pada Minggu, 31 Juli 2022.
Serangan tersebut menewaskan Oleksiy Vadatursky, pendiri sekaligus pemilik perusahaan pertanian Nibulon, dan istrinya.
Nibulon berkantor pusat di Mykolaiv, sebuah kota strategis penting yang berbatasan dengan sebagian besar wilayah Kherson yang diduduki Rusia.
Nibulon merupakan salah satu perusahaan penghasil sekaligus pengekspor produk pertanian terbesar di Ukraina yang meliputi gandum, jelai, dan jagung. Perusahaan ini bahkan memiliki armada dan galangan kapal sendiri.
Gubernur Mykolaiv Vitaliy Kim mengonfirmasi kematian taipan gandum Vadatursky melalui Telegram, sebagaimana dilansir Reuters pada Selasa, 2 Agustus 2022.
Vadatursky merupakan salah satu orang terkaya Ukraina, di mana Forbes memperkirakan kekayan bersihnya pada 2021 mencapai 430 juta dollar AS.
Sementara itu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut kematian Vadatursky sebagai kehilangan yang besar bagi seluruh Ukraina.
Zelensky menuturkan, Vadatursky telah membangun pasar pertanian modern dengan jaringan terminal dan lift transshipment.
“Orang-orang ini, perusahaan-perusahaan ini, tepatnya di selatan Ukraina, yang telah menjamin keamanan pangan dunia. Ini selalu begitu. Dan sekali lagi akan begitu,” kata Zelensky.
Zelensky menambahkan bahwa kemauan rakyat Ukraina untuk bangkit akan lebih kuat dari peluru maupun rudal Rusia.
“Orang-orang kami, kemampuan kami, pasti lebih kuat daripada rudal atau peluru Rusia mana pun,” katanya.
Wali Kota Mykolaiv Oleksandr Senkevych mengatakan, tiga orang juga terluka abikat serangan Rusia di kota pelabuhan tersebut. Senkevych menuturkan, sebanyak 12 rudal menghantam rumah-rumah dan fasilitas pendidikan.
Sebelumnya, dia menyebut serangan tersebut kemungkinan adalah yang paling kuat selama perang di Ukraina berlangsung.
Di sisi lain, Gubernur Dnipropetrovsk Valentyn Reznichenko menuturkan di Telegram bahwa hingga 50 roket Grad menghantam daerah pemukiman di kota Nikopol pada Minggu pagi. Satu orang terluka akibat serangan itu.