Seorang bayi 4 bulan, Kimberly turut menjadi wisudawati yang mewakili almarhumah ibunya, Citra Fadhila Arsyad yang wafat saat melahirkan buah hatinya itu.
Prosesi wisuda yang digelar civitas akademika Universitas Andi Djemma itu berlangsung pada Senin (8/8) lalu. Para wisudawan dan tamu yang hadir pun tak mampu menahan haru saat bayi 4 bulan itu memakai toga dan naik ke atas panggung mewakili ibunya untuk diwisuda.
“Kemarin (8/8) semua satu gedung itu menangis lihat ini anak datang mewakili kedua orang tuanya,” ujar Ketua Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unanda, Nurjannah kepada detikSulsel, Selasa (9/8/2022).
Bahkan Nurjannah kembali meneteskan air mata ketika menceritakan momen yang ia saksikan saat Kimberly diwisuda menggantikan almarhumah ibunya.
Tak hanya itu, sejumlah pimpinan mulai dari ketua Senat, Rektor hingga Dekan Fakultas juga tampak terharu menyaksikan momen yang baru pertama kali terjadi di Kampus Unanda.
“Wisuda paling sedih ini, biar pak ketua yayasan, rektor pokoknya menangis semua orang, tidak ada yang tidak menangis kemarin waktu Kimberly naik di atas panggung gantikan orang tuanya,” katanya.
Kimberly naik ke atas panggung dengan digendong oleh neneknya yang merupakan ibu kandung dari almarhumah ibunya. Selain itu, ibu dari ayah Kimberly juga menemani cucunya hingga menerima ijazah ibunya.
“Yang dampingi itu kemarin neneknya semua, yang gendong itu Ibunya Almarhumah (Citra) yang dibelakangnya itu ibu dari suaminya,” ungkapnya.
Nurjannah menambahkan, ayah Kimberly sedianya juga turut menjadi wisudawan pada Senin (8/8) lalu. Namun karena ayahnya mengalami kecelakaan, akhirnya ayah Kimberly juga tidak mengikuti prosesi wisuda.
“Bapaknya juga lagi di sel di Rutan Sengkang sekarang, karena ada kecelakaan lalu lintas yang tidak ia sengaja tabrak orang dan sampai meninggal, dan keluarganya ini (yang meninggal) tidak mau damai. Dia (suaminya) juga seharusnya wisuda kemarin bersamaan dengan almarhumah istrinya, tapi tidak ada semua dua orang jadi anaknya (Kimberly) yang wakili,” paparnya.
Ia berharap Kimberly menjadi anak yang salihah dan bisa menjadi kebanggaan orang tuanya di masa akan datang.
“Kalau kami harapannya, ini kan anak termasuk pilihan Tuhan yang diberikan cobaan meskipun dia tidak mengerti apa-apa. Jadi kami berharap, ini anak (Kimberly) jadi anak yang soleha, berguna, bisa melanjutkan cita-cita ibunya dan membanggakan kedua orang tuanya, kami juga berharap bapaknya segera keluar karena, siapa yang mau carikan susu kasian kalau bapaknya di sel,” harapnya.
Sementara itu, ibunda Kimberly, almarhumah Citra dikenal sebagai pribadi yang ceria, baik, muda bergaul dan cerdas. Namun dia wafat saat melahirkan Kimberly di sebuah rumah sakit di Luwu beberapa waktu lalu.
“Citra ini anaknya ceria, hambel, muda bergaul, dia juga aktif di kampus dan cerdas juga anaknya. Dan di mata temannya juga itu dia dikenal sangat baik dan cerdas. Makanya teman-temannya sangat bersedih juga waktu hari meninggal, ramai-ramai mereka ke kampungnya di Bajo,” terangnya.
Citra diketahui tengah mengandung Kimberly dengan usia kandungan 7 bulan saat mengikuti ujian tutup di Unanda. Saat Kimberly memasuki usia 8 bulan di kandungan, Citra kemudian melahirkan.
“Waktu melahirkan belum waktunya, kalau tidak salah baru 6 bulan kalau bukan 7 bulan usia kandungannya itu hari,” imbuhnya.
Pada usia kehamilan 8 bulan, Almarhumah kemudian melahirkan secara prematur dikarenakan ia keracunan kehamilan. Namun naas, ia pun meninggal dunia sesaat setelah melahirkan buah hatinya yaitu Kimberly.
“Jalan 8 bulan itu dia melahirkan, katanya keracunan kehamilan. Jadi pada saat melahirkan almarhumah meninggal waktu bulan Maret kemarin, anaknya ji yang selamat,” pungkasnya. (sumber-Detik.com)