BPRS (10) tewas usai ditikam pamannya, Rahmat (32). Kejinya, pembunuhan itu terjadi saat korban sedang mengikuti aktivitas belajar di sekolahnya, Selasa (9/8).
Pembunuhan itu sontak membuat geger Desa Sei Semayang di Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Nadya, kakak kandung korban mengungkapkan bahwa pelaku kerap mengancam akan menghabisi keluarganya. Namun, dirinya enggan membeberkan lebih jauh masalah yang terjadi antara pelaku dengan keluarganya.
“Sering diancam. Dua minggu lalu diancam katanya satu per satu mau dimatikan kami. Cuma ya namanya saudara enggak menanggapi, kira main-main, ternyata terjadi juga,” katanya.
Kabar dari Guru
Nadya menambahkan, dirinya sempat mengantar korban ke sekolah pada hari kejadian. Korban merupakan salah satu siswa di SD Yayasan Baiti Jannati.
Nadya pun tak menyangka adik kandungnya akan dibunuh pamannya. “Seperti biasa saja, sehari-hari saya mengantarkan sampai sekolah. Adik saya masuk sekolah seperti biasa,” ujarnya.
Setelah 30 menit berlalu seusai mengantarkan adiknya ke sekolah. Nadya mengaku menerima informasi dari pihak sekolah bahwa adiknya telah dibawa ke klinik terdekat seusai ditikam oleh seseorang.
“Ditelepon gurunya, katanya adik saya ditusuk. Dibawa kepala sekolah ke klinik, ternyata adik saya sudah tidak ada (meninggal dunia),” tulisnya.
Pelaku Masih Diburu
Seperti, SRB (10) bocah yang masih kelas IV sekolah dasar pamannya, Rahmat (32). Pembunuhan terjadi saat korban sedang mengikuti aktivitas belajar di SD Yayasan Baiti Jannati.
Korban tewas sebelah luka tikam pada bagian dada kiri. Pembunuhan itu juga membuat guru dan teman sekelas korban histeris.
Seusai menikam korban, pelaku langsung dilaporkan diri. Kini, polisi masih memburu pembunuhan itu. (sumber-Merdeka.com)