NEWS24XX.COM – Marina Ovsyannikova, mantan jurnalis TV pemerintah Rusia yang memprotes serangan Presiden Vladimir Putin di Ukraina kini telah didakwa menyebarkan informasi palsu tentang tentara negara itu. Jika terbukti bersalah, Ovsyannikova menghadapi hukuman penjara hingga 10 tahun.
Ovsyannikova yang lahir di Ukraina menjadi sorotan internasional setelah dia melakukan aksi walk-out di depan kamera studio dengan plakat anti-perang selama siaran berita langsung di saluran utama Rusia Channel One.
Sesuai Reuters, informasi tentang tuduhan terhadapnya dibagikan oleh pengacaranya di Telegram.
Rupanya, tuduhan itu terkait dengan protes bulan lalu di mana Ovsyannikova mengangkat plakat anti-perang di tanggul sungai Moskva di seberang Kremlin dan berbagi foto di saluran telegramnya.
Segera setelah itu, dia dijemput oleh polisi saat sedang berjalan-jalan dengan anjing peliharaannya.
Saat itu, dia tidak didakwa tetapi disuruh menunggu di kantor polisi selama beberapa jam.
“Pergi berjalan-jalan dengan anjing-anjing, baru saja melangkah keluar gerbang, orang-orang berseragam mendekati saya,” tulisnya, merujuk pada sebuah kantor polisi di distrik Moskow menambahkan, “Sekarang saya duduk di kementerian urusan dalam negeri Krasnoselsky.”
Namun, sejak itu dia telah ditahan dan didenda beberapa kali karena terus menentang kampanye militer Rusia di Ukraina.
Reuters melaporkan bahwa sebelumnya pada hari Rabu wartawan juga telah mengumumkan bahwa polisi polisi Rusia telah memaksa masuk ke rumahnya pada dini hari sekitar pukul 6 pagi untuk melakukan pencarian sebelum membawanya pergi untuk menuntutnya.