NEWS24XX.COM – Sebuah ledakan besar menghantam sebuah masjid di Kabul saat salat magrib pada Rabu, 17 Agustus 2022, kata saksi dan polisi, dengan banyak yang dikhawatirkan tewas atau terluka.
Polisi mengatakan ada banyak korban tetapi tidak mengatakan berapa banyak.
Seorang pejabat intelijen Taliban mengatakan kepada Reuters bahwa sebanyak 35 orang mungkin terluka atau terbunuh, dan jumlah korban bisa meningkat lebih lanjut.
Al Jazeera mengutip keterangan dari seorang pejabat tak dikenal yang menyebutkan jumlah korban tewas 20 orang.
Organisasi non-pemerintah Italia, Darurat, yang mengoperasikan sebuah rumah sakit di Kabul, mengatakan telah menerima 27 korban ledakan, termasuk tiga korban jiwa.
“Sebagian besar pasien yang kami terima setelah ledakan di dalam masjid menderita luka tembak dan luka bakar,” katanya.
Juru bicara pemerintah Taliban Zabihullah Mujahid membenarkan bahwa ada korban jiwa dan luka-luka akibat ledakan itu, tetapi tidak merinci berapa banyak.
“Pembunuh warga sipil dan pelaku … akan segera dihukum atas kejahatan mereka,” katanya di Twitter.
Saksi mata mengatakan kepada Reuters bahwa ledakan kuat terdengar di lingkungan Kabul utara, menghancurkan jendela di gedung-gedung di dekatnya.
Ambulans bergegas ke tempat itu.
“Sebuah ledakan terjadi di dalam sebuah masjid … ledakan itu menimbulkan korban, tetapi jumlahnya belum jelas,” kata juru bicara polisi Kabul Khalid Zadran kepada Reuters.
Pejabat intelijen Taliban, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan ledakan itu terjadi di sebuah masjid di antara jamaah di lingkungan Khair Khana di barat laut Kabul.
Imam masjid termasuk di antara mereka yang tewas dan jumlah korban masih bisa bertambah, sumber tersebut menambahkan.
Tim intelijen berada di lokasi ledakan dan penyelidikan sedang berlangsung.
Pejabat lain di pemerintahan Taliban tidak menjawab beberapa permintaan untuk mengkonfirmasi jumlah korban.
Ledakan hari Rabu terjadi hampir seminggu setelah serangan bunuh diri menewaskan seorang ulama Taliban di madrasahnya di Kabul.
Pada 11 Agustus, seorang pembom bunuh diri meledakkan dirinya di dalam madrasah ulama Rahimullah Haqqani, yang terbunuh bersama saudaranya.
Serangan itu diklaim oleh kelompok teror Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS).
Sejak Taliban merebut kekuasaan setahun lalu, telah terjadi penurunan kekerasan yang signifikan di seluruh negeri.
Namun, ISIS secara teratur melakukan serangan, terutama menargetkan komunitas minoritas seperti Syiah, Sufi dan Sikh.
Taliban mengatakan mereka telah mengalahkan ISIS, tetapi para ahli mengatakan kelompok itu adalah tantangan keamanan utama bagi kelompok Islam garis keras. ***