NEWS24XX.COM – Tahun 2022 telah menjadi tahun paling mematikan bagi jurnalis di Meksiko.
Sesuai laporan sebuah organisasi hak asasi manusia, sejauh ini 18 wartawan telah tewas di negara itu.
Berbicara kepada Reuters, direktur regional organisasi itu Leopoldo Maldonado mengatakan “2022 bisa menjadi tahun terburuk dalam satu abad bagi pers”.
Maldonado lebih lanjut mengungkapkan bahwa menurut investigasi, 9 dari 18 kematian sejauh ini menghasilkan hubungan potensial dengan pekerjaan jurnalis.
Pada paruh pertama tahun ini, kelompok tersebut telah mencatat total 331 serangan terhadap jurnalis, yang sebagian besar melibatkan intimidasi dan pelecehan.
Beberapa dari mereka juga menerima ancaman, dan beberapa kasus melibatkan dugaan penyalahgunaan wewenang.
Dibandingkan dengan paruh pertama tahun 2018, ketika mantan Presiden Enrique Pena Nieto memerintah, ini merupakan keuntungan 51,83 persen.
Jumlah korban tewas untuk tahun 2022 telah melampaui 13 pembunuhan yang dilaporkan tahun lalu dan 14 pembunuhan yang dilaporkan pada tahun 2020, organisasi tersebut juga menemukan bahwa dalam dua tahun itu sekitar setengah dari insiden terkait dengan pendudukan korban.
Lebih lanjut, dua jurnalis telah meninggalkan negara itu selama paruh pertama tahun ini, dan empat jurnalis telah dipindahkan secara paksa di dalam negeri.
Andres Manuel Lopez Obrador, presiden Meksiko, telah berulang kali mengklaim bahwa organisasi kriminal bertanggung jawab atas pembunuhan baru-baru ini dan bahwa pemerintahnya tidak menargetkan media.
Negara dituduh bertanggung jawab atas sebagian besar serangan terhadap media.
“Peran yang dimiliki pihak berwenang dalam kekerasan terhadap pers jelas mencerminkan pelanggaran kewajiban negara untuk menjamin hak dan integritas jurnalis dan media,” kata laporan itu.