Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan jihad tak selalu diartikan sempit dengan cara perang secara fisik atau bahkan menghajar orang sambil memekikkan takbir.
Hal itu disampaikan Mahfud dalam acara Kick Off Mujahid Digital dan Konsolidasi Nasional Infokom MUI di Jakarta Pusat.
“Jihad bukan perang bawa pedang, lalu bilang Allahu Akbar. Orang dikejar sampai ketakutan, orang dihajar, dipelorotin celananya sampai nangis, sampai pingsan, sambil teriak Allahu Akbar, itu bukan jihad,” kata Mahfud, Rabu (31/8).
Mahfud mengatakan perlawanan secara fisik itu bisa dilakukan bila dalam kondisi keterpaksaan. Semisal, bila seseorang diusir dari rumah secara paksa dan harus melawan.
Baginya, jihad memiliki makna luas yakni berjuang di jalan Allah SWT dengan membangun martabat kemanusiaan. Artinya, jihad bisa dilakukan melalui beribadah salat dan puasa dengan baik hingga menjunjung akhlak dalam pergaulan sehari-hari.
“Jihad itu akhlak, lalu muamalah, menghargai, toleran, Lalu berdakwah itu jihad juga, membangun kebaikan,” kata dia.
Lebih lanjut, Mahfud menekankan perlunya rasa menghargai dan menghormati dalam kondisi Indonesia yang beragam. Terlebih lagi, kepercayaan maupun agama yang dianut oleh masyarakat Indonesia beragam pula.
“Itu manusia harus dihargai. Harus dilindungi hak asasinya. Itu hukum universal,” kata Mahfud.
Ijtima Ulama Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia ke-7 yang digelar November 2021 di Jakarta menyepakati soal istilah jihad. Forum itu mengatakan jihad merupakan salah satu inti ajaran dalam Islam guna meninggikan kalimat Allah sebagaimana telah difatwakan oleh MUI.
Dalam situasi damai, implementasi makna jihad dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara dilakukan dengan cara upaya yang bersungguh-sungguh dan berkelanjutan untuk menjaga dan meninggikan agama Allah dengan melakukan berbagai aktivitas kebaikan.
MUI menolak pandangan yang dengan sengaja mengaburkan makna jihad, yang menyatakan bahwa jihad bukan bagian dari Islam. Sebaliknya, MUI juga menolak pandangan yang memaknai jihad dengan semata-mata perang.(CNNIndonesia.com)