Puluhan buruh yang tergabung dalam federasi serikat pekerja metal Indonesia (FSPMI) Riau menggeruduk kantor DPRD Riau. Dalam aksinya menolak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) oleh pemerintah Jokowi.
Ratusan massa aksi ini membawa berbagai atribut, seperti bendera Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia, FSP Nina Kota Pekanbaru. Massa aksi juga membawa spanduk berisi tuntutan dan pengeras suara dalam orasi.
Ada empat tuntutan para pengunjuk rasa ini, yakni menolak kenaikan harga BBM, menolak omnibus Law, naikkan UMK 2023 sebesar 13 persen, dan laksanakan reformasi agraria dan wujudkan kedaulatan pangan.
Sebelumnya, pada hari Senin (5/9/2022) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Majelis Penyelamat Organisasi (MPO) cabang Pekanbaru dan supir truk beruunjuk rasa. Adapun tuntutan hampir sama yakni menolak kenaikan BBM.
“Kami merasakan dampak kenaikan BBM ini. Terbukti hari ini ada beberapa order yang masuk, tapi gagal karena harga naik,” kata Sekjen Serikat Supir Truk Pekanbaru (SSTP) Azwardi.
Untuk diketahui, harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi dan non-subsidi resmi naik per Sabtu (3/9/2022) siang. Kenaikan ini untuk BBM jenis pertalite, solar, dan pertamax.
Hingga berita ini diturunkan, aksi unjuk rasa masih berlangsung.