Peristiwa aneh terjadi di rumah Saheria (65) di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel), saat api muncul dan berpindah-pindah tempat sebanyak 16 kali. Api yang berpindah-pindah itu turut membakar sejumlah perabotan rumah, mulai dari kasur hingga pakaian.
Peristiwa itu terjadi di Lingkungan Palanga, Kelurahan TA, Kecamatan Tanete Riattang, Kabupaten Bone pada Senin (5/9) hingga Selasa (6/9). Selama 2 hari itu, ada 16 kali api muncul dan berpindah-pindah tempat di rumah Saheria.
“Kejadian kebakaran hari Senin dari jam 11 pagi sampai hari Selasa. Kebakaran terjadi sebanyak 16 kali dan anehnya api itu pindah-pindah,” kata Lurah Ta Sri Relawati saat ditemui detikSulsel di lokasi kejadian Kamis (8/9/2022).
Api yang muncul dan berpindah-pindah tempat itu tidak sampai menyebabkan kebakaran yang besar. Tapi, setiap kemunculannya di salah satu sudut rumah, warga langsung memadamkannya dengan air. Namun api kembali muncul dan berpindah ke lokasi lainnya di dalam rumah.
Sri menceritakan, api pertama muncul dari sebuah spanduk dan berpindah ke papan rumah serta tiangnya. Beruntung ada tetangga yang melihatnya dan langsung dipadamkan.
“Berselang sekitar 2 jam, orang di rumah itu mencium lagi bau hangus, ternyata terjadi lagi kebakaran di lemari tempat pakaian. Anehnya pakaian terbakar tapi lemari utuh,” ungkapnya.
Sri menuturkan, pemilik rumah memanggil PLN untuk memeriksa instalasi listriknya. Hasilnya PLN menyatakan tidak ada masalah dengan listrik. Setelah itu kejadian aneh muncul lagi sekitar pukul 17.00 Wita, api kembali muncul dan membakar lemari plastik dan langsung cepat dipadamkan.
“Pas magrib api muncul lagi di kamar mandi. Tak sampai di situ keesokan harinya pada hari Selasa sekitar pukul 07.00 Wita terbakar lagi ranjang yang terletak dibagian belakang dan kasusrnya,” bebernya.
Sri mengaku heran dengan kebakaran yang terjadi di rumah warganya. Sebab, kebakaran ini berpindah-pindah, dan beruntungnya tidak menghabiskan rumah.
“Pokoknya sebanyak 16 kali itu api pindah-pindah. Muncul apinya dipadamkan lagi. Dan rumah itu tetap utuh, makanya imam kelurahan diminta untuk mendatangi rumah itu dan membawa ustaz. Rumah itu sempat dirukiyah,” jelasnya.
Pihak Kelurahan TA juga menyerahkan bantuan saat mengunjungi pemilik rumah Saheria. Ibu paruh bayah itu tak kuasa menahan air matanya saat menerima bantuan dari kelurahan.
“Tadi kami bawakan sembako seperti beras, indomi, telur, minyak, teh, dan gula. Semoga bermanfaat, karena di rumah itu ada orang tua yang tinggal, dan kerugian yang ditaksir dari kebakaran selama 2 hari itu kurang lebih Rp 15 juta,” ucap Sri.(sumber:detik.com)