NEWS24XX.COM – Sebulan setelah bentrokan mematikan meletus antara Armenia dan Azerbaijan, kedua negara telah melanggar gencatan senjata lagi dan terlibat dalam putaran permusuhan bersenjata lainnya.
Menurut kantor berita Rusia, bentrokan pecah pada hari Selasa, 12 September 2022karena permusuhan terkait dengan sengketa wilayah Nagorno-Karabakh yang telah berlangsung selama beberapa dekade. Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan menyatakan bahwa 49 personel militer tewas dalam serangan itu, sementara pihak Azerbaijan belum merilis angkanya.
“Pada 00:05 (2005 GMT) pada hari Selasa, Azerbaijan meluncurkan penembakan intensif, dengan artileri dan senjata api kaliber besar, terhadap posisi militer Armenia di arah kota Goris, Sotk, dan Jermuk,” kata kementerian pertahanan Armenia dalam sebuah pernyataan dirilis.
“Pasukan Azerbaijan terus menggunakan artileri, mortir parit, dan pesawat tak berawak… menyerang infrastruktur militer dan sipil. Musuh berusaha maju (ke wilayah Armenia),” bunyi pernyataan itu lebih lanjut.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Azerbaijan membalas dengan menyatakan bahwa tentara Armenia yang menembakkan senjata dan amunisi.
“Beberapa posisi, tempat perlindungan dan titik-titik yang diperkuat dari angkatan bersenjata Azerbaijan … berada di bawah penembakan yang intens dari senjata berbagai kaliber, termasuk mortir, oleh unit-unit tentara Armenia.” kata kementerian.
Dalam pertempuran bulan lalu, dua prajurit Armenia kehilangan nyawa mereka sementara 14 lainnya terluka.
Seperti yang dilaporkan secara luas oleh WION, setelah konflik antara kedua negara mencapai puncaknya pada tahun 2020, mereka berperang selama 44 hari di mana Baku menjadi yang teratas, terutama karena penggunaan drone dan mesin militer modern.
Dilaporkan, pasukan Azeri merebut kembali petak-petak daerah kantong Nagorno-Karabakh yang disengketakan tahun itu yang telah dikuasai sejak 1990-an oleh etnis Armenia meskipun wilayah pegunungan di dalam Azerbaijan.
Rusia menengahi gencatan senjata antara kedua negara setelah itu mereka setuju untuk mengerjakan rencana perdamaian tetapi secara berkala saling menuduh menembakkan peluru melintasi perbatasan.
Namun, sejak 2021, bentrokan telah meletus beberapa kali dengan kedua belah pihak saling bertukar pukulan dan kemudian saling menyalahkan karena memulai serangan. ***