Menkopolhukam Mahfud Md adalah pejabat yang turut mendorong pengusutan peristiwa yang terekam video viral berisi seorang pria mengaku polisi yang tidak mau memundurkan mobilnya terlibat cekcok dengan ketua RT. Belakangan Polda Metro Jaya menyatakan pria di video itu bukan polisi.
Pria yang ceckok dengan Ketua RT itu bernama Edison Samsudin, berusia 67 tahun. Dipastikan oleh Polres Metro Bekasi Kota, pria itu adalah pengemudi minibus bernomor polisi B 1398 KYP sebagaimana terekam dalam video viral. Akun Twitter Polres Ngawi mencuitkan informasi ini dan dikutip Mahfud Md.
“Kasus Edison Samsudin yang oleh pembuat video disebut sebagai anggota polisi (padahal bukan) adalah bukti di tengah masyarakat ada fitnah-fitnah terhadap Polri” cuit Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan itu, Selasa (13/9/2022).
Prasangka yang membenarkan bahwa pria dalam video viral itu adalah polisi memang terbukti tidak benar. Namun demikian, prasangka itu dinilai sebagai bukti perasaan publik terhadap polisi. Dia memerintahkan Polri untuk membangun kepercayaan publik terhadap korps bhayangkara itu.
“Ini tak lain karena image publik terhadap Polri negatif karena perilaku banyak oknum, padahal di masyarakat banyk polisi yang baik. Perlu berbenah bangun public trust,”kata Mahfud melansir dari Detik.
Sebagaimana diberitakan, kasus ini berawal ketika pria di dalam mobil cekcok dengan seorang pria lainnya. Cekcok itu diakibatkan pria di dalam mobil tersebut enggan memundurkan mobilnya.
Pria di dalam mobil tersebut dinarasikan sebagai ‘polisi’. Namun, setelah diselidiki, pria bernama Edison Samsudin itu bukan polisi, melainkan pensiunan karyawan swasta.
“Pengemudi atas nama saudara Edison Samsudin, usia 67 tahun, pensiunan bank,”kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan, Senin (12/9) kemarin.
Persoalan ini ramai di media sosial dan mendapatkan perhatian Mahfud Md. Postingan tersebut di-retweet oleh Menkopolhukam Mahfud Md lewat akun Twitternya, @mohmahfudmd.
Dalam cuitannya, dia meminta pihak kepolisian mengusut persoalan tersebut jika kejadian seperti dalam video itu benar. Dia juga mencolek akun Divisi Humas Polri untuk melihat video kejadian itu.
“Ini beneran atau konten sandiwara buatan? Kalau ini sungguhan saya maka Polisi harus mengambil tindakan. Itu ada nomer mobilnya B. 1489 KYP. Masak, arogansinya spt itu. @DivHumas_Polri,” cuit Mahfud dalam Twitter, sebelumnya.