Berbeda dengan perusahaan konvensional, model bisnis startup sangat bergantung kepada dukungan modal eksternal. Lalu, bagaimana para pendiri startup bisa begitu cepat mencari investor?
Partner East Ventures Melisa Irene mengatakan bahwa saat ini adalah waktu yang tepat untuk para startup menggalang dana dari para investor, sebab ekosistem di industri ini masih sangat terbuka.
Menurutnya East Ventures saja baru menutup dana sekitar US$ 550 juta (sekitar 8,2 triliun). Dana tersebut akan digunakan sekitar US$150 juta untuk suntikan modal pada tahap awal (early stage) dan US$ 400 untuk tahap growth.
Yang perlu dicatat bagi para founder startup bahwa memahami investor yang diajak bekerja sama merupakan hal yang penting. Menurut Irene, selain modal, founder atau startup juga membutuhkan jaringan yang dimiliki investor.
“Jadi Anda ingin bekerja dengan … kami menyebutnya smarter money, Anda ingin bekerja dengan jaringan yang mereka miliki dan yang lainnya, jadi cobalah untuk mencari tahu lebih banyak,” ujar Irene dalam sesi Roundtable Tech in Asia Conference, di Jakarta, Kamis (15/9/2022).
Cara cepat yang bisa digunakan untuk bisa dekat dan berpeluang mendapatkan modal adalah menghubungi founder lain yang telah menerima dana dari investor tersebut.
Dengan cara ini Anda bisa minta tolong untuk dipertemukan dan berkenalan dengan investor yang ingin disasar.
“Mungkin akan lebih mudah untuk Anda mendapatkan trust dari perkenalan yang dilakukan,” tuturnya.
Kemudian, pendiri startup bisa melihat portofolio perusahaan yang mereka investasikan untuk mengetahui apakah perusahaannya cocok dengan ekosistem sang investor.
“Jadi jika sudah ada nilai tambah yang sesuai dengan pihak investor, startup Anda akan jauh lebih relevan dan mudah-mudahan tingkat penutupan akan lebih baik,” pungkasnya.
East Ventures adalah modal ventura yang fokus berinvestasi di startup Indonesia. Perusahaan ini adalah investor pertama di Tokopedia dan Traveloka.
Sumber : CNBC Indonesia