Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Maruf Amin diduga jadi korban doxing usai data pribadi diduga milik keduanya diunggah di situs gelap BreachForums. Ulah siapa?
Doxing atau penyebaran data pribadi ini sudah diunggah oleh peretas dengan nama Poxaca pada 8 September 2022. Unggahan itu berjudul URL Untuk Cek SSNID [KTP Indonesia].
“Data respons meliputi nomor kartu keluarga, nama ayah dan ibu. Contoh data presiden dan wakil presiden RI,” ujar Poxaca di keterangan unggahan.
Peretas mengatakan, jika calon pembeli tertarik maka data bisa dilego dengan harga US$400 (Rp5,9 juta) atau setara 0,19 BTC.
CNNIndonesia.com mencoba melihat sampel data pribadi dari Joko Widodo. Hasilnya, sampel tersebut dilengkapi dengan NIK, nama lengkap, agama, pendidikan akhir, nomor KK, jenis kelamin, alamat, nama ayah dan nama ibu.
Senada, sampel yang disebut sebagai data pribadi wakil presiden memperlihatkan rincian data berupa NIK, nama lengkap, tanggal lahir, jenis pekerjaan, nomor KK, alamat lengkap, nama ayah dan nama ibu.
Pihak Istana belum memberikan komentar terkait penyebaran data pribadi diduga milik RI-1 dan RI-2 ini.
Selain dua pemimpin itu, peretas juga memberikan sampel data pribadi milik pebisnis sekaligus Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo.
Sama seperti sebelumnya, peretas juga melengkapi data diri seperti nama lengkap, NIK, nomor KK, tempat tanggal lahir, pekerjaan, agama, alamat lengkap, nama ibu dan bapak.
Jika benar ketiga sampel ini valid, dengan begitu Jokowi, Maruf Amin dan Hary Tanoe menjadi deretan politisi yang kena doxing, menyusul Menkominfo Johnny G Plate, Menko Maritim Luhut B Pandjaitan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan Ketua DPR Puan Maharani.
Bedanya, nama-nama terakhir jadi korban user BreachForums Bjorka. (sumber: CNNIndonesia.com)