Di Indonesia saat ini sedang dihebohkan dengan kemunculan peretas bernama Bjorka. Dia membocorkan sejumlah data milik instansi dan pejabat publik dalam negeri.
Sebelumnya kita telah sering mendengar terkait hacker yang membobol dan menjual data dari hasil pekerjaannya. Jumlah uang yang diminta pun bervariasi. Namun biasanya memuat jumlah yang besar dengan iming-iming data pribadi ratusan bahkan jutaan orang bisa dimiliki.
Lalu berapa kisaran gaji mereka yang berprofesi sebagai hacker? ZipRecruiter memperkirakan di Amerika Serikat (AS) per tahunnya mencapai US$84.767 (Rp 1,2 miliar).
Jadi per jamnya para peretas bisa mengantongi US$40,75 (Rp 608 ribu) atau US$1.630 (Rp 24,3 juta) per minggu atau US$7.063 (Rp 105,4 juta) per bulan.
Gaji tahunan tertinggi menurut laporan ZipRecruiter sekitar US$166.500 pertahun. Sebagian besar peretas berkisar US$50 ribu hingga US$166.500 dengan tertinggi menghasilkan US$144.500.
Menurut ZipRecruiter, rata-rata gaji hacker bervariasi. Ini bisa berdasarkan tingkat keahlian hingga lokasi mereka yang bekerja sebagai peretas.
“Mungkin ada banyak peluang untuk kemajuan dan peningkatan gaji berdasarkan tingkat keahlian, lokasi, dan pengalaman bertahun-tahun,” ungkap ZipRecruiter, dikutip Jumat (16/9/2022).
Sementara itu Salary.com melaporkan untuk pekerjaan Ethical Hacker memiliki pendapatan antara US$92.400 (Rp 1,3 miliar) dan US$118.169 (Rp 1,7 miliar). Rata-ratanya berkisar US$103.583 (Rp 1,5 miliar), dikutip dari laman Infosec.
Ethical Hacker namun tanpa bonus dan fasilitas lainnya, menurut PayScale sebesar US$79.618 (Rp 1,1 miliar). Untuk yang bersertifikat adalah rata-rata US$82.966 (Rp 1,2 miliar).
Laman Infosec juga menuliskan adanya perbedaan gaji bergantung pada beberapa hal. Dari pengalaman, keterampilan, sertifikasi lain, pendidikan, kemungkinan gender juga mempengaruhi besaran tersebut.
Sumber : CNBC Indonesia