Seorang staf Tata Usaha SMPN 1 Nglipar, Arifin Ahmad (41) mengalami aksi kejahatan jalanan oleh orang yang tak dikenal di wilayah Gunungkidul. Minggu (18/09/2022) dini hari kemarin sekitar pukul 02.00 WIB. Insiden kriminal ini Arifin mendapat 2 kali sabetan senjata tajam saat pulang kerja lembur di sekolah.
Warga Padukuhan Nglipar Lor RT O1, RW 03 Kalurahan Nglipar Kapanewon Nglipar ini membenarkan peristiwa yang menimpanya tersebut. Peristiwa tersebut bermula ketika dia hendak pulang ke rumah usai kerja lembur di sekolah, Minggu dini hari.
“Saya memang harus menyelesaikan pekerjaan di sekolah hingga larut malam,”ujar Arifin, Senin (19/9/2022).
Saat itu, Arifin keluar dari pintu gerbang sekolah menggunakan sebuah sepeda motor. Dia melihat ada empat orang berboncengan menggunakan dua sepeda motor melintas dari arah Sambipitu menuju ke arah Wonosari berada di depannya.
Kemudian kedua pengendara tersebut berhenti tepat didepan kantor Kalurahan Nglipar. Tanpa menaruh rasa curiga, Arifin melanjutkan perjalanannya karena memang Arifin menganggap empat orang tersebut adalah orang yang biasa melintas di wilayah tersebut
“Tapi kok mereka kemudian di belakang saya. Mereka membuntuti saya dari belakang,”terangnya.
Arifin kemudian menambah kecepatan sepeda motornya. Dan kemudian ketika memasuki wilayah Padukuhan Ngaliyan, Kapanewon Nglipar di mana kondisi jalannya memang sepi, salah satu dari orang tak dikenal tersebut meneriaki korban agar berhenti.
Saat itu juga korban melihat salah satu pembonceng mengayunkan senjata tajam ke arahnya. Korban berhasil menghindar dan mengenai tas punggung yang dibawanya.
Korban panik kemudian berusaha tancap gas. Kedua sepeda motor tersebut tetap mengejarnya dan kembali mengayunkan senjata tajam. “Beruntung saya tidak kena. Hanya kena jok motor saja,”terangnya.
Usai membacok korban, keempat orang tersebut melarikan diri ke arah Wonosari. Korban kemudian melaporkan peristiwa tersebur ke Mapolsek Nglipar.
Kapolsek Nglipar AKP Sutarjo ketika dikonfirmasi membenarkan peristiws tersebut. Aksi kriminal itu diperkirakan terjadi pada pukul 02.00 WIB. Bermula saat korban hendak pulang ke rumahnya.
Dalam perjalanan Arifin menyalip dua sepeda motor jenis Yamaha N max warna hitam. Sepeda motor tersebut dikendari masing-masing dua orang (berboncengan).
Setelah menyalip korban kemudian dipepet dan disuruh berhenti oleh dua pengendara sepeda motor tersebut dan terjadilah percobaan penganiayaan tersebut.
“Kami masih melakukan penyelidikan,”pungkasnya mengutip dari Sindonews.
Aksi percobaan kejahatan jalanan tersebut kemudian tersebar luas melalui group WA di wilayah Gunungkidul. Dalam pesan berantai, beredar kronologi dan juga pesan agar warga lebih hati-hati.