Shopee Indonesia baru saja melakukan PHK karyawan. Tidak dikonfirmasi jumlah pasti yang terdampak, tapi menurut sumber ada 3% karyawan dari total 6.232 orang karyawan yang dirumahkan.
Head of Public Affairs Shopee Indonesia Radynal Nataprawira mengatakan karyawan yang terdampak PHK akan mendapatkan pesangon tambahan.
“Proses ini akan dilakukan berdasarkan peraturan pemerintah. Karyawan yang terdampak akan mendapatkan pesangon sesuai ketentuan perundang-undangan dengan tambahan 1 bulan gaji,” paparnya dalam keterangan tertulis.
Bukan kabar mengejutkan jika Shopee Indonesia melakukan PHK. Sebab perusahaan induknya, Sea Ltd. sudah lebih dulu melakukannya dibeberepa unit binis.
Beberapa waktu lalu perusahaan asal Singapura itu, mengerem platform gamenya dan menutup proyek di unit pengembangan setelah melaporkan kerugian kuartalan hampir US$ 1 miliar (sekitar Rp 14,9 triliun).
Karyawan juga diberi tahu bahwa perusahaan akan melakukan PHK terhadap staf di bisnis live streaming game dan bagian pengembangannya, kata sumber dikutip dari Reuters, Selasa (20/9/2022).
Adapun Staf di Booyah!, live streaming game dan aplikasi komunitas yang merupakan bagian dari unit game Sea, Garena, diberitahu bahwa mereka akan dirumahkan dan aplikasi tersebut tidak akan diperbaharui lagi. PHK ini setidaknya akan berdampak kepada sekitar 30-40 orang dalam perusahaan.
Selain itu, Sea Labs, cabang pengembangan konglomerat teknologi, menutup beberapa proyek eksperimental terbesarnya dan memotong staf, termasuk proyek blockchain dan cloud.
Narasumber yang mengetahui masalah ini mengkonfirmasi bahwa perusahaan asal Singapura itu telah menutup beberapa proyek besar dan melepaskan “puluhan orang”, dengan mengatakan itu terkait dengan rencana Sea untuk meningkatkan profitabilitas.
Seorang juru bicara Sea mengatakan kepada Reuters bahwa perusahaan telah membuat beberapa perubahan untuk meningkatkan efisiensi dalam operasi perusahaan yang berdampak pada sejumlah peran. Sea akan fokus pada kekuatan jangka panjang dari ekosistem yang mereka miliki.
Namun demikian, juru bicara itu menolak untuk mengatakan berapa banyak pekerjaan yang terpengaruh.
Setelah reli dalam keberuntungannya selama pandemi, Sea telah mengalami kemunduran yang telah menyebabkan penurunan lebih dari 72% pada harga sahamnya sepanjang tahun ini. Pada bulan Maret, Sea memperingatkan bahwa Garena mendapat pukulan dari larangan pemerintah di India.
Pada bulan Juni, Sea memangkas pekerjaan di seluruh divisi Shopee, tidak hanya di Asia Tenggara tetapi juga di operasi Meksiko dan Amerika Latin.
Perusahaan teknologi yang terdaftar di New York bulan lalu membukukan kerugian yang lebih luas dari perkiraan untuk kuartal kedua dan menarik perkiraan e-commerce untuk tahun ini.
Pada Q2 2022, Sea membukukan kerugian US$931,2 juta, lebih dari dua kali lipat kerugian periode yang sama tahun lalu yaitu US$433,7 juta. Alasan kerugian tersebut, menurut perusahaan, adalah pengeluaran yang meningkat tajam.
Sumber : CNBC Indonesia