Pemerintah Kota (Pemkot) Medan mengalokasikan Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Bagi Hasil (DBH) sebesar 2 persen untuk membantu masyarakat yang terdampak kebijakan pemerintah mengurangi subsidi BBM yang sudah membengkak sehingga terjadinya kenaikan.
Masyarakat pengguna jasa transportasi umum atau angkutan kota (angkot) salah satu yang akan mendapat bantuan tersebut. Demikian disampaikan Wali Kota Medan Bobby Nasution usai menjadi Inspektur Upacara dalam peringatan Hari Perhubungan Nasional Tingkat Kota Medan di Lapang Benteng Medan.
“Kami akan memberikan subsidi sebesar Rp1.500 bagi masyarakat yang menggunakan jasa angkot,” kata Bobby dikutip Kamis (17/9).
Pengalokasian DAU & DBH sebesar 2 persen ini, jelas Bobby, menindaklanjuti instruksi Presiden Joko Widodo guna membantu warga yang terdampak dengan kenaikan BBM tersebut.
Dikatakan Bobby, bantuan ini akan segera disalurkan sehingga masyarakat dapat merasakan manfaatnya. Orang nomor satu di Pemkot Medan ini selanjutnya mengungkapkan, ada sekitar 1.000 angkot yang akan disubsidi Pemkot Medan.
Dengan subsidi yang diberikan tersebut, maka masyarakat pengguna jasa angkot cukup membayar Rp5.000 meski tarif angkot saat ini naik menjadi Rp6.500 menyusul kenaikan BBM tersebut.
Selain masyarakat pengguna jasa angkot, jelas menantu Presiden Joko Widodo ini, bantuan juga aman diberikan kepada driver ojek online, angkot serta becak bermotor. Ada sekitar 16.000 driver selalu penerima manfaat selama 3 bulan ke depan sampai Desember 2022.
“Bantuan yang kami berikan sebesar Rp600 ribu kepada pemberi jasa angkutan umum yang ada di Kota Medan. Mudah-mudahan bantuan ini bermanfaat,” ungkapnya
Hal senada disampaikan Kadishub Kota Medan Iswar Lubis. Dikatakannya kurang lebih 16.000-17.000 pengemudi angkot, becak bermotor dan ojek online akan mendapat bantuan sebesar Rp.600.000.
Selain itu, kata Iswar, berdasarkan ide Wali Kota, warga yang menggunakan jasa angkot akan disubsidi Rp1.500. “Warga yang menggunakan jasa angkot cukup membayar Rp.5.000, sisanya Rp.1.500 Pemkot Medan yang bayar,” jelas Iswar.
Untuk itu teknisnya, jelas Iswar, sedang dipersiapkan aplikasinya. Ditegaskannya, subsidi Rp1.500 ini tidak diberikan kepada seluruh angkot. Kurang lebih hampir 1.000 angkot bersubsidi yang disiapkan.
“Angkot itu akan ditempelin stiker sebagai tandanya. Jika tidak ada stiker, ongkosnya Rp6.500,” paparnya seraya menambahkan subsidi angkot dilakukan sampai Desember 2022.
Dalam menetapkan angkot yang bersubsidi, Iswar mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Organda. “Diupayakan seluruh koridor ada angkot bersubsidi sehingga bisa menjangkau seluruhnya, minimal bisa mencapai angkutan by the service kita yang gratis,” pungkasnya.
(Sumber: cnnindonesia.com)