Mabes Polri memastikan akan tetap mendalami terkait kabar dugaan kebocoran 26 juta data anggota kepolisian yang beredar di situs forum hacker.
Saat dikonfirmasi terkait dugaan kebocaran 26 juta data anggota tersebut, Kabag Penum Humas Polri Kombes Nurul Azizah mengaku belum bisa memberikan informasi lanjutan lebih banyak. Kendati demikian, dugaan kebocoran data tersebut akan ditindaklanjuti dan didalami Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri.
“Belum terinformasi, nanti Direktorat Siber Bareskrim yang dalami,” ujarnya saat dikonfirmasi lewat pesan singkat, Kamis (22/9).
Sebelumnya salah satu pengguna forum Hacker dengan user bernama Meki mengunggah utas atau thread bertajuk ’26M DATABASE NATIONAL POLICE IDENTITY OF INDONESIA REPUBLIC’ dengan menampilkan logo besar Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, Rabu (21/9).
Dalam deskripsinya, ia mengaku memiliki dokumen penting semua personel polisi seluruh Indonesia berformat CSV yang dibobol pada September 2022. Totalnya mencapai 26.263.105 dokumen.
Data yang diklaim bocor (compromised data) berupa pangkat, Nomor Registrasi Pokok (NRP), nama lengkap, jabatan, foto, daerah, email, Nomor Induk Kependudukan (NIK), nomor telepon, dan lainnya.
Ia, yang baru mengunggah tiga utas bocoran data itu, pun memberikan beberapa sampel data bocor yang diklaimnya sebagai ‘valid data for members of the Indonesian Police’.
Beberapa nama yang dicantumkannya di antaranya adalah Kapolda Brigjen Pol Damianus Jackie (mendiang), Wakapolda Kombes Pol Anton Carliyan, Dirreskrimsus Kombes RZ Panca Putra, Dirreskrimum Kombes Trihadi Sutono.
Namun berdasarkan penelusuran, nama-nama itu bukanlah penjabat Ditreskrimsus Polda Metro Jaya maupun Polda Metro Jaya. Mereka menjabat di Polda Kalteng di periode 2009 hingga 2012. (Sumber: cnnindonesia.com)