NEWS24XX.COM – Kazakhstan, salah satu mitra dekat bekas Soviet Rusia, tidak akan mengakui kemungkinan pencaplokan wilayah timur Ukraina oleh Rusia melalui referendum yang diadakan di sana, kata kementerian luar negeri negara Asia Tengah itu, Senin.
Pemungutan suara berlangsung di empat wilayah Ukraina yang sebagian besar dipegang oleh pasukan Rusia, awal dari rencana Presiden Vladimir Putin untuk mencaplok sebagian besar Ukraina yang menurut Barat merupakan pelanggaran hukum internasional yang secara signifikan meningkatkan perang di negara itu.
Rusia menyebut tindakannya di Ukraina sebagai “operasi militer khusus”.
“Adapun penyelenggaraan referendum … Kazakhstan berasal dari prinsip-prinsip integritas teritorial negara, kesetaraan kedaulatan dan hidup berdampingan secara damai,” kata juru bicara kementerian Aibek Smadiyarov.
Presiden Kazakh Kassym-Jomart Tokayev telah berulang kali menyerukan penyelesaian konflik Ukraina sesuai dengan piagam PBB.
“Kami menegaskan kembali kesiapan kami untuk memberikan semua kemungkinan bantuan untuk pembentukan dialog politik,” kata Smadiyarov.
“Pada saat yang sama, negara kami percaya bahwa menjaga stabilitas di tingkat regional atau global adalah tujuan yang paling penting.” ***