Google belum lama ini dikabarkan menggelar rapat besar (town hall meeting) yang digelar secara internal di New York, Amerika Serikat (AS). Rekaman audio rapat ini disinyalir bocor di internet.
Dalam rekaman tersebut, sama seperti perusahaan teknologi lain, Google juga tengah menghadapi ekonomi yang serba sulit dan risiko pemotongan operasional hingga PHK. Dihadapkan nasib yang tidak pasti, bos Google Sundar Pichai menekankan soal kerja sama.
Ia ditanyakan soal pemotongan anggaran perjalanan dan hiburan, mengelola produktivitas dan potensi PHK karyawan.
Seorang karyawan menanyakan mengapa Google memangkas anggaran perjalanan di saat perusahaan juga memiliki keuntungan dan cadangan uang tunai yang besar.
“Bagaimana saya mengatakannya? Dengan saya harap Anda membaca semua berita. Faktanya kami lebih bertanggung jawab lewat salah satu kondisi ekonomi makro berat yang sedang berlangsung dalam satu dekade terakhir. Saya pikir penting sebagai sebuah perusahaan, kami bekerja sama untuk melewati saat-saat seperti ini,” kata Pichai, dikutip dari CNBC Internasional, Selasa (27/9/2022).
Pertemuan ini terjadi saat banyak induk perusahaan teknologi termasuk Alphabet dan Meta menghadapi banyak tantangan ekonomi. Termasuk adalah potensi resesi, inflasi yang melonjak, kenaikan suku bunga dan pengeluaran iklan perusahaan yang melambat.
Pada bulan Juli lalu, Alphabet mendapatkan pendapatan yang lebih lemah berturut-turut. Diperkirakan penjualan kuartal ketiga juga anjlok ke satu digit atau turun lebih 40% dari tahun sebelumnya.
Menurut Pichai, tantangan di Google bukan hanya soal ekonomi. Namun juga perluasan birokrasi di dalam perusahaan.
Awal tahun ini, CFO Ruth Porath mengatakan beberapa masalah ekonomi akan bertahan dalam waktu dekat. Google memutuskan membatalkan generasi berikutnya dari laptop Pixelbook dan memangkas dana inkubator Area 120.
Dalam pertemuan itu, Pichai juga diminta menguraikan pendapatnya mengenai peningkatan produktivitas dan sasaran 20%. Dia hanya menekankan soal bekerja lebih baik.
“Bisakah kita melihat proses dan mungkin menghapus dua langkah dan akan menjadi contoh untuk membuat sesuatu 20% lebih efisien? Saya pikir kita semua ikut serta dan melakukannya di semua tingkatan, saya pikir bisa membantu perusahaan. Pada skala kami, tidak mungkin bisa menyelesaikannya kecuali unit tim dari semua ukuran bekerja lebih baik.” jelasnya.
Sumber : CNBC Indonesia