Seorang pejabat Korea Selatan mengatakan Korea Utara bisa menguji coba nuklir mereka dua bulan ke depan, saat Kongres Partai Komunis China atau pemilu sela Amerika Serikat.
“Badan Intelijen Nasional Korsel menyampaikan jika Korut melakukan uji coba nuklir, itu dapat dilakukan di antara kongres partai China ke-20 pada 16 Oktober dan pemilu sela AS pada 7 November,” kata Yoo Sang Bum kepada kantor berita Yonhap, dikutip dari Reuters.
Yonhap juga melaporkan bahwa persiapan tes nuklir di terowongan uji coba Punggye-ri, Korut, telah selesai.
Beberapa anggota parlemen mengaku mendapatkan informasi mengenai persiapan di terowongan itu dari Badan Intelijen Nasional Korsel (NIS). Terowongan itu merupakan lokasi uji coba nuklir Korut sejak 2006 sampai 2017.
Sejauh ini, Korut telah melakukan enam uji coba nuklir. Uji coba pertama dilakukan pada 2006, di bawah kepemimpinan Kim Jong Il.
Berdasarkan keterangan di situs Dewan Hubungan Luar Negeri (CFR), sepanjang masa pemerintahan Kim Jong Il, Korut total melakukan dua uji coba nuklir.
Pemimpin Korut saat ini, Kim Jong Un, memerintahkan empat uji coba nuklir sejak ia menjabat. Uji coba itu dilakukan pada Februari 2013, Januari dan September 2016, kemudian September 2017.
Belakangan, isu mengenai uji coba nuklir teranyar ini kian santer terdengar, terutama setelah serangkaian tes rudal yang dilakukan Korut sejak awal 2022.
Para pengamat menganggap tes rudal itu merupakan pembuka jalan untuk uji coba nuklir Korut.
Sumber: CNN Indonesia