Akhir pekan ini publik negara Thailand kembali bisa merasakan balapan MotoGP secara langsung di sirkuit. Setelah dua musim absen akibat pandemi COVID-19, deru mesin motor MotoGP akhirnya terdengar kembali di Chang International Circuit.
Semua tim dan pembalap menyambut dengan semangat balapan di sana, tak terkecuali Fabio Quartararo. Datang ke Buriram sebagai pemimpin klasemen sementara, El Diablo punya optimisme memenangkan balapan sekaligus memperlebar jarak dengan Francesco Bagnaia.
1. Quartararo punya hasil bagus saat balapan di Thailand pada musim 2019
Fabio Quartararo sejatinya punya memori bagus saat balapan di Thailand. Pada musim 2019 yang merupakan musim debutnya di kelas utama MotoGP, Quartararo mampu meraih pole position saat masih memperkuat Petronas Yamaha SRT.
Saat balapan berlangsung, pembalap bernomor motor 20 itu bertarung ketat dengan Marc Marquez yang memulai balapan di posisi ketiga. Akan tetapi, Quartararo harus mengakui keunggulan Marc Marquez dengan selisih waktu 0,171 detik.
2. Quartararo mengakui GP Jepang sedikit membuatnya frustrasi
Dalam sesi konferensi pers jelang GP Thailand, Quartararo mengakui bahwa balapan di Motegi, Jepang, pekan lalu sedikit membuatnya frustrasi. Pasalnya, ia tak bisa menyalip para pembalap di depannya meski punya kecepatan yang bagus.
“GP Jepang adalah balapan yang sedikit membuat frustrasi. Pastinya, aku tidak bisa menyalip. Kecepatan kami cukup bagus, tapi kami benar-benar tertahan,” kata Quartararo dilansir Motorcycle Sports.
3. Quartararo menatap GP Thailand dengan optimis, siap bertarung dalam segala kondisi
Walau sedikit kecewa dengan hasil GP Jepang, Quartararo tak mau berlama-lama memikirkan hal tersebut. Ia kini menatap GP Thailand dengan rasa optimis dan siap bertarung untuk berebut kemenangan.
“Pada trek ini, aku pikir kami bisa mendapatkan hasil bagus dalam situasi apa pun, entah itu hujan atau kering. Tentu saja sektor pertama dan kedua akan menjadi hal sulit untuk kami. Namun, kami siap bertarung untuk itu,” ucap Quartararo.
4. Sadar YZR-M1 akan alami kesulitan saat libas trek lurus Chang International Circuit
Lebih lanjut, Quartararo sadar bahwa YZR-M1 akan mengalami kesulitan saat melibas trek lurus yang ada di Chang International Circuit. Akan tetapi, pembalap berkebangsaan Prancis itu menegaskan dia masih bisa memanfaatkan keunggulan motornya saat pengereman ketika masuk ke tikungan.
“Aku bisa mencatatkan waktu cepat di mana saja. Aku harus melakukan itu, khususnya dalam fase pengereman karena kami cukup kuat dengan sasis baru dalam kondisi kering. Aku terlalu agresif saat di Motegi ketika sesi berlangsung dalam kondisi hujan dan itu tidak bekerja. Anda harus berkendara dengan sangat mulus, khususnya ketika dalam kondisi basah,” tegas Quartararo dikutip Speedweek.
5. Sesi kualifikasi masih jadi faktor penting bagi Quartararo untuk raih hasil bagus saat balapan
Sesi kualifikasi masih menjadi faktor penting yang menentukan jalannya balapan bagi Quartararo. Jika gagal mendapatkan posisi start di barisan depan, bisa jadi hal yang sama seperti pada GP Jepang akan terjadi.
Pekan lalu Quartararo memulai balapan di Motegi dari posisi kesembilan. Namun, ia kesulitan menyalip dan hanya bisa finis di posisi kedelapan. El Diablo pun juga menekankan bahwa sasis baru belum menggambarkan perubahan besar pada YZR-M1.
“Kami tidak bisa melakukan lebih banyak. Kami punya motornya sama seperti pada awal musim. Kami baru-baru ini mendapat sasis yang berbeda, tapi itu tidak menunjukkan perubahan yang masif. Tahun depan akan lebih menyenangkan dengan performa mesin yang lebih baik. Lalu, kami akan punya lebih banyak opsi,” pungkas Quartararo
Saat ini Quartararo unggul 18 poin dari Francesco Bagnaia di klasemen pembalap. Akankah Quartararo bisa memperlebar jarak dari pesaing terdekatnya itu untuk memperbesar peluang meraih gelar juara musim ini?
Sumber : CNBC Indonesia