Presiden Arema FC Gilang Widya Pramana atau biasa disebut Juragan 99 memastikan manajemen klub akan memberikan santunan kepada korban meninggal dunia Tragedi Kanjuruhan.
Menurut Gilang ini adalah bentuk dari rasa tanggung jawab klub kepada para korban. Santunan ini memang tidak akan mengembalikan rasa kehilangan, tetapi Arema ingin menyemangati keluarga korban.
“Kalau saya bilang tadi, berapa pun nominalnya santunannya tidak akan bisa mengembalikan nyawa yang hilang. Korban meninggal akan kita kasih Rp10 juta, luka berat Rp5 juta, dan luka ringan Rp2 juta,” kata Gilang, Senin (3/10).
Manajemen Arema bersama para pemain pun akan melakukan kunjungan langsung ke rumah para korban. Mereka ingin menunjukkan niat baik dan memberi dukungan moril kepada keluarga yang ditinggalkan.
Sebelumnya Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa juga memberikan santunan ke keluarga korban dengan nominal Rp25 juta. Itu terdiri Rp10 juta dari Pemerintah Provinsi, Rp10 juta dari Pemerintah Kota/Kabupaten, dan Rp5 juta dari Bank Jatim.
Kericuhan terjadi seusai pertandingan Arema FC kontra Persebaya di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu (1/10) malam. Itu terjadi setelah tuan rumah kalah 2-3 dari Persebaya, yang membuat sejumlah suporter kecewa.
Suporter yang kecewa itu merangsek ke lapangan pertandingan. Pihak keamanan lantas menghalau. Situasi kemudian menjadi tak terkendali.
Dalam situasi itu pihak keamanan menembakkan gas air mata. Tidak hanya melepas gas air mata ke lapangan, tetapi juga ke tribune penonton.
Gas air mata dalam jumlah banyak ini menimbulkan kepanikan. Sebagai besar penonton ingin cepat-cepat keluar dari stadion. Hal ini membuat antrian keluar pintu menjadi tak terkendali. Korban pun berjatuhan.
Sumber: CNN Indonesia