Informasi KPK akan melakukan penjemputan paksa Gubernur Papua Lukas Enembe, membuat gerah pendukung. Rumah Gubernur Papua Lukas Enembe di Kota Jayapura, Papua, dijaga ketat massa simpatisannya. Mereka semakin ramai memadati kediaman Lukas Enembe di tengah isu penjemputan KPK.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustafa Kamal mengatakan, jumlah massa simpatisan beberapa hari terakhir fluktuatif sejak Lukas Enembe ditetapkan tersangka. Terakhir, ada sekitar 150 orang yang dilaporkan memadati rumah Lukas Enembe.
“Tadi sore (ramai sekali), sekitar 150-an tadi,” sebut Kombes Kamal saat dikonfirmasi detikcom, Jumat (30/9/2022).
Menurut Kombes Kamal, massa simpatisan Lukas Enembe datang dari daerah pegunungan. Mereka disebut dimobilisasi oleh tim Lukas Enembe.
“Memang dimobilisasi. Mereka ini kan turun dari gunung hampir sekitar 8-9 tahun yang lalu pasca dan menjelang Pilkada pertama itu. Tim pendukungnya dari pegunungan,” ungkapnya.
Mereka datang menyuarakan penolakan Gubernur Papua Lukas Enembe ditetapkan tersangka kasus dugaan korupsi. Makanya massa simpatisan kerap datang memadati rumah Lukas Enembe.
Padahal kata Kombes Kamal, sebagian besar massa simpatisan tidak tahu duduk persoalan. Mereka sekadar datang memenuhi ajakan.
“Bukan mendengar, ya memang diajak tim-timnya mereka toh. Itu kan mereka enggak tahu apa-apa,” imbuh Kombes Kamal. (sumber-Detik.com)