Presiden Vladimir Putin resmi menandatangani undang-undang pencaplokan empat wilayah Ukraina untuk bergabung dengan Rusia pada hari ini, Rabu (5/10).
Melalui dokumen itu, Rusia mengklaim Donetsk, Luhansk, Kherson, dan Zaporizhzhia sebagai bagian dari wilayah mereka.
“[Empat wilayah itu] diterima masuk Federasi Rusia sesuai dengan konstitusi Federasi Rusia,” demikian kutipan dokumen yang ditandatangani Putin, seperti dilansir AFP.
Putin sudah mendeklarasikan pencaplokan ini pada Jumat pekan lalu. Namun, parlemen Rusia masih harus menggodok UU untuk meresmikan pencaplokan itu.
Dengan UU yang diteken Putin hari ini, Rusia resmi mencaplok keempat wilayah Ukraina tersebut.
Putin mendeklarasikan pencaplokan ini setelah keempat wilayah itu mengadakan referendum. Hasil referendum itu menunjukkan kebanyakan warga ingin bergabung dengan Rusia.
Daerah-daerah ini sudah lama menjadi incaran Rusia. Keempat wilayah itu menyambungkan Rusia dengan wilayah Ukraina yang mereka caplok sebelumnya pada 2014 lalu, Crimea.
Jika sudah berada di bawah kuasa Rusia, warga di negara itu tentu harus mematuhi aturan Negeri Beruang Merah, termasuk wamil.
Pejabat Ukraina pun menuding Rusia menggunakan pemungutan suara ini sebagai dalih untuk membuat warga masuk wajib militer Moskow.
“Tujuan utama dari referendum palsu ini untuk memobilisasi penduduk kami dan memanfaatkan mereka sebagai serdadu umpan,” kata mayor jenderal Ukraina di Melitopol, Ivan Fedorov.
Jika benar terjadi, keabsahan wamil ini dipertanyakan karena referendum tersebut tak diakui komunitas internasional.
Sumber: CNN Indonesia