Korea Selatan secara umum punya citra yang positif di mata dunia internasional berkat kepopuleran konten hiburan produksi Negeri Ginseng tersebut. Meski demikian, kehidupan asli para penduduk bisa jauh berbeda dari cerita romantis di dalam drama.
Mengutip Korea Herald, sebuah data terbaru dari Badan Statistik Korea menemukan bahwa bunuh diri menjadi penyebab kematian paling umum di antara penduduk berusia di bawah 40 tahun di negara tersebut. Rata-rata, 37 orang bunuh diri per hari di Korea Selatan pada tahun lalu. Ini merupakan tingkat bunuh diri tertinggi di antara negara-negara yang menjadi anggota Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).
Jumlah orang yang meninggal karena bunuh diri sepanjang 2021 adalah 13.352 orang, naik 1,2 persen dari tahun sebelumnya.
Berdasarkan usia, diketahui bahwa remaja, usia 20-an, dan orang-orang berusia 30-an memiliki jumlah kematian bunuh diri tertinggi. Sekitar 56,8 persen kematian mereka yang berusia 20-an disebabkan oleh bunuh diri, diikuti oleh remaja (43,7 persen) dan usia 30-an (40,6 persen).
Dalam laporan yang disampaikan Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Korea Selatan, angka kematian bunuh diri Korea, atau jumlah bunuh diri per 100.000 orang, adalah 24,7 pada 2018. Angka tersebut dua kali lipat lebih tinggi dibanding rata-rata tingkat bunuh diri negara OECD, yakni di level 11.
Para ahli mengatakan penyebab bunuh diri sangat kompleks, tidak hanya karena masalah kesehatan pribadi dan mental, tetapi juga terkait dengan faktor ekonomi dan tekanan sosial. Fakta ini salah satunya terlihat dari laporan tentang sejumlah artis dan influencer Korea yang mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri.
Sumber : CNBC Indonesia