Pelatih Timnas Indonesia U-17, Bima Sakti, menyoroti kekurangan anak asuhnya saat bersua Uni Emirat Arab (UEA), Rabu (5/10/2022). Bagi Bima, meski menang dengan skor 3-2, anak-anak asuhnya masih perlu dievaluasi, khususnya di sektor pertahanan.
Fokus Garuda Muda justru mengendur setelah unggul 2-0. UEA bisa menyamakan kedudukan menjadi 2-2 dalam kurun waktu delapan menit.
Timnas U-17 kewalahan menghadapi aksi individu striker UEA. Hal itu yang menyebabkan gawang Andrika Fathir Rachman dirusak Waleed Mallalla Alhammadi (31′) dan Ghaith Abdalla (39′). Beruntung, Arkhan Kaka Putra mencetak gol pembunuh menit 54.
1. Harus lebih fokus lawan Palestina
Maka dari itu, Bima meminta Muhammad Iqbal Gwijangge dan kawan-kawan menjaga pertahanan Timnas U-17 lebih rapat. Bima meminta anak asuhnya tak melakukan kesalahan serupa saat bersua Palestina pada 7 Oktober 2022 mendatang.
“Tadi babak pertama kami kehilangan konsentrasi. Kami harus kurangi kesalahan, terutama saat melakukan defense. Koordinasi pertahanan harus lebih rapi. Kami harus lebih fokus saat lawan Palestina,” kata Bima usai laga.
2. Sudah analisis permainan Palestina
Wajar Bima khawatir, apalagi dia sudah menganalisis permainan Palestina. Menurutnya, Palestina yang memiliki postur tinggi besar justru bisa mengejutkan Timnas U-17 di Stadion Pakansari.
“Kemarin kita ambil video mereka. Mereka tim yang bagus dengan materi pemain merata. Mereka juga mempersulit UEA kemarin dengan mengandalkan postur tingginya,” kata Bima.
3. Timnas U-17 terancam tanpa dua andalannya
Di sisi lain, Timnas U-17 terancam tampil tanpa kekuatan penuh. Muhammad Nabil Asyura dan Muhammad Kafiatur Rizky menjadi korban kemenangan atas UEA. Bima berujar, cedera mereka akan ditangani tim medis agar bisa bermain kontra Palestina.
“Nabil ada memar di lutut dan Kafiatur ada sedikit cedera di betis. Besok Nabil dan Kafiatur akan kami tindak agar bisa recovery cepat dan minum vitamin dari dokter. Semoga mereka bisa main saat lawan Palestina,” ujar Bima.
Sumber : CNBC Indonesia