Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengungkapkan program suntik mati siaran TV analog (Analog Switch Off/ASO) tetap digelar sesuai tenggat di perundangan, yakni 2 November 2022, sambil mengungkit Piala Dunia.
“Undang-undang mensyaratkan ASO itu pada 2 November, dan penyelenggara MUX (multiplexer atau siaran digital) sudah memberikan komitmen untuk memberikan sosialisasi yang masif untuk menyiapkan ekosistemnya yang baik agar penyelenggaraan ASO berjalan dengan baik,” kata dia saat ditemui di acara Demo Day HUB.ID Accelerator, di Jakarta, Jumat (7/10).
Ia pun meminta warga yang televisinya belum memenuhi syarat menangkap siaran digital untuk segera memasang perangkat set top box (STB). Kominfo juga meminta penyelenggara siaran digital membagikannya kepada yang berhak.
“Nanti di November-Desember kan ada event besar dunia, ada piala dunia, yang kalau sudah digital mudah-mudahan kan lebih enak ditonton, lebih jernih ditonton,” ujar Plate.
Diketahui, gelaran Piala Dunia 2022 akan berlangsung dari 20 November hingga 18 Desember 2022 di Qatar, atau sesudah tenggat ASO secara nasional.
Apabila mengacu pada Undang-undang Cipta Kerja yang memuat aturan ASO, tenggatnya tinggal 26 hari lagi. Di tengah waktu yang singkat, Plate tak menampik migrasi siaran analog secara nasional itu bukan hal yang mudah.
Hal itu disebut Plate lantaran Indonesia merupakan negara yang luas, dan terdiri dari banyak pulau.
“Marilah kita bekerja bersama, ASO bukan pekerjaan yang mudah, apalagi negara sebesar Indonesia yang terdiri dari kepulauan-kepulauan yang sangat banyak, jadi tidak mudah,” tuturnya.
Sebelumnya, Kominfo mengumumkan pengunduran jadwal ASO di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) yang semula direncanakan pada Rabu (5/10) menjadi 2 November mendatang.
Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kominfo Ismail menjelaskan pengunduran itu terkait dengan permintaan dari Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI) melalui surat nomor 021/ATVSI/KS/IST/92022 tanggal 28 September 2022.
Sekjen ATVSI Gilang Iskandar mengungkapkan pihaknya ingin ASO Jabodetabek ditunda dulu karena masyarakat masih “wait and see”.
“Dari hasil survei menunjukkan masyarakat pada prinsipnya siap tapi mereka pengen ASO ditunda dulu. Dia akan beli STB kalo siaran analog sudah tidak ada,” ungkap dia.
“Jadi kalau begitu kita ikut undang undang saja, tanggal 2 November. Jadi semua memakai patokan itu daripada ada tanggal-tanggal lain yang akhirnya masyarakat bingung,” sambungnya.
Sumber: CNN Indonesia