Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Totok Hariyono menjelaskan mengenai keadilan pemilu termasuk hakim serta konsep transparansi dalam pemilu. Kedua isu ini penting dibahas untuk mendekatkan keadilan pemilu kepada masyarakat selaku pemilik kedaulatan tertinggi dalam demokrasi.
Dia mengatakan negara lain kerap menganggap pemilu di Indonesia sebagai sesuatu yang rumit karena prosesnya yang cukup panjang. Namun, Totok menegaskan, proses itu justru salah satu wujud mencari keadilan.
“Negara lain mungkin menganggap pemilu kita rumit, atau panjang prosesnya, tetapi itu harus kita lalui prosesnya sebagai bentuk mencari keadilan, sehingga kalau ada persoalan tidak langsung lari ke pengadilan tapi ada proses musyawarah,” kata Totok dalam Sidang Pleno Kelima (Fifth Plenary Assembly) Global Network on Electoral Justice (GNEJ) yang digelar di Bali, (10/10/2022).
1. Keadilan pemilu utamakan pencegahan bukan penindakan
Totok menilai semangat gotong royong merupakan elemen penting demokratisasi bangsa Indonesia. Di mana keadilan pemilu saat ini lebih mengutamakan pencegahan daripada penindakan.
Dia juga sepakat dengan pandangan yang menyebutkan saat ini demokrasi sedang disandra media sosial.
“Saya sepakat dengan itu, walaupun tidak mengurangi kebebasan, gotong rotong juga memberikan kebebasan, tapi gotong royong membatasi kebebasan yang bertanggungjawab, tidak asal asalan. Kebebasan orang lain dibatasi oleh kebebasan orang lain,” ujar dia.
2. Mewujudkan keadilan pemilu diutamakan pengawasan
Oleh sebab itu Totok menekankan, dalam proses mewujudkan keadilan pemilu lebih mengutamakan pengawasan.
“Dalam bahasa gotong royong, ada adagium ‘bersama-sama dalam satu barisan, satu rasa saru bahagia’,” kata dia.
3. Pemilu di Meksiko tingkatkan kepercayaan lewat kolaborasi
Sementara itu, Chief Justice of the High Chamber of the Electoral Tribunal of the Federal Judiciary of Mexico (TEPJF) Reyes Rodriguez Mondragon menyampaikan mengenai keadilan terbuka yang diterapkan di Meksiko.
Menurutnya, keadilan terbuka memerlukan karakter independen dan imparsialitas kehakiman.
“Keadilan ini berasal dari masyarakat yang mempunyai kekuatan untuk memahami, mengevaluasi, dan memberikan kontribusi kepada semua badan kepemiluan,” kata dia.
Rodriguez mengatakan, semua praktik baik yang dilakukan di Meksiko merupakan cara bagaimana upaya publikasi yang transparan untuk meningkatkan kepercayaan institusi publik. Beberapa hal yang dilakukan, di antaranya membentuk konstruksi pemahaman dan mengelaborasi pelaksanaan tugas.
“Kami melakukan strategi partisipasi atau kerja sama sebagai dasar dari keadilan,” imbuh dia.
Sumber : IDNTimes.com