Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menerangkan monumen peringatan korban tragedi Kanjuruhan merupakan salah satu bagian renovasi stadion markas Arema FC.
Basuki menjelaskan stadion yang berdiri pada 2004 itu akan direnovasi total pada 2023 dengan menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
“Kurang lebih desainnya tiga bulanan, dan seperti di Stadion Manahan Solo. Anggarannya akan menggunakan APBN sesuai arahan Presiden, dan tahun 2023 kita mulai,” kata Basuki.
“Mudah-mudahan setahun selesai juga nanti kita akan bangun monumen untuk mengingat para korban,” sambungnya dikutip dari situs Kemenpora.
Untuk merenovasi Stadion Kanjuruhan, Basuki menyampaikan tujuh rekomendasi dasar audit yaitu tangga tribun, pintu stadion, pintu darurat, penerangan, fasilitas toilet, pagar pembatas, dan perimeter.
“Setelah tujuh kriteria itu kami harus mendisain lagi untuk merehap total untuk dimanfaatkan lagi dan agar tidak terjadi musibah lagi. Kalau tidak renovasi maka tidak layak, tidak boleh digunakan,” jelas Basuki.
“Kemudian minggu ini kami harus selesaikan audit teknis di Stadion Kanjuruhan. Insha Allah hari ini kami sudah selesai melalui Komite Kehandalan Bangunan Gedung. Komite ini diisi oleh para pakar dan profesor, pakar bangunan, pakar struktur, arsitektur, MEP,” sambungnya.
Basuki juga melakukan evaluasi stadion yakni PP No.16 tahun 2021, Permenpora No. 7 tahun 2021 dan FIFA Stadiums Guideline 2021.
“Itu yang digunakan untuk acuan untuk evaluasi stadion ini. Jadi ini juga akan disampaikan kepada TGIPF untuk dibahas, dirangkum yang kemudian dilaporkan kepada Presiden,” pungkas Basuki.
SUMBER: CNN Indonesia