Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan menegaskan kedatangan FIFA ke Indonesia saat ini bukan untuk melakukan investigasi atas tragedi Kanjuruhan.
Iriawan menyatakan hal tersebut dalam sesi tanya jawab konferensi pers pembentukan satuan tugas transformasi sepak bola Indonesia yang merupakan kerja sama FIFA, AFC, PSSI, dan sejumlah kementerian terkait.
“FIFA datang ke sini bukan investigasi. Pertama, memberikan rasa duka dengan AFC. Kedua, dari mulai kemarin diskusi berkaitan dengan perbaikan untuk tata kelola sepak bola, semua aspek, suporter, keamanan dan lain sebagainya,” ucap Iriawan.
Dalam konferensi pers tersebut, Iriawan mengumumkan pembentukan satgas transformasi sepak bola Indonesia sebagai buntut tragedi Kanjuruhan.
“Rapat kali ini pertemuan kita semua ada diskusi timeline dan action plan,” kata Iriawan.
Satgas ini akan bekerja secara cepat untuk menentukan sejumlah hal krusial yang harus diperbaiki sebelum dilanjutkannya kompetisi sepak bola Indonesia.
Pembentukan satgas tersebut merupakan kelanjutan dari pembicaraan Presiden RI Joko Widodo dan Presiden FIFA, Gianni Infantino.
Beberapa waktu lalu Jokowi juga menyebutkan ada lima poin terkait kolaborasi FIFA, AFC, dan pemerintah Indonesia antara lain adalah membangun standar keamanan stadion, merumuskan standar protokol dan prosedur pengamanan pertandingan sepak bola, melakukan sosialisasi dan diskusi dengan klub-klub sepak bola, mengatur jadwal pertandingan, dan menghadirkan pendampingan dari para ahli.
Tragedi Kanjuruhan yang memakan korban 132 jiwa menjadi insiden kelam yang menjadi sorotan dunia. Presiden Jokowi kemudian melakukan koordinasi dengan FIFA untuk melakukan pembenahan sepak bola nasional.
Sementara itu Polri sudah menyatakan enam tersangka dalam kasus tragedi Kanjuruhan.
SUMBER: CNN Indonesia