Instagram dan Facebook diduga menjadi hot spot penjualan jasad dan tengkorak manusia.
Damien Huffer, seorang ahli osteoarkeolog, peneliti perdagangan gelap interdisipliner dan dosen di The University of Queensland di Australia, telah memantau puluhan grup Facebook pribadi yang menjual sisa-sisa manusia. Dari hasil pengamatannya, penjual umumnya menggunakan grup pribadi dan halaman publik untuk mempromosikan barang dagangannya, tetapi diskusi tentang harga dan transaksi biasanya dilakukan lewat pesan pribadi.
Meski demikian, Meta, perusahaan pemilik Facebook dan Instagram, melarang penjualan tubuh dan cairan tubuh manusia di platformnya berdasarkan syarat dan kebijakan perusahaan.
Mengutip Live Science, praktek ilegal perdagangan jasad manusia masih subur karena tingginya permintaan. Daging, rambut, hingga tengkorak manusia digunakan untuk perawatan medis hingga dijadikan koleksi pribadi.
Tingginya permintaan ini bahkan diduga menjadi biang kerok di balik maraknya kasus pencurian kuburan di sejumlah negara.
Trish Biers, ahli osteologi dan paleopatologi di University of Cambridge, mencatat pada tahun 2018, 21 tengkorak dicuri dari osuarium di Gereja St Leonard di Kent, Inggris. Tengkorak-tengkorak itu diyakini dicuri untuk dijual di pasar gelap. Para peneliti khawatir bahwa pencuri mungkin akan lebih sering menargetkan tempat-tempat semacam ini untuk mendapatkan tengkorak.
Selanjutnya, Biers mengoordinasikan satuan tugas di British Association for Biological Anthropology and Osteoarchaeology (BABAO) yang menyelidiki penjualan dan perdagangan sisa-sisa manusia serta objektifikasi dan komodifikasi orang mati.
“Kami telah dihubungi oleh polisi tentang sisa-sisa manusia yang datang dari negara lain. Saya telah dihubungi secara pribadi dengan foto-foto kuburan yang benar-benar dibongkar,” kata Biers.
Investigasi Live Science pada 2020 menemukan bahwa tengkorak yang dijarah dibeli dan dijual di grup Facebook pribadi. Ini termasuk pengakuan dari salah satu kelompok bahwa seorang penjual asal Amerika telah mencuri tengkorak dari katakombe Sousse, sebuah situs pemakaman Kristen di Tunisia.
Sumber : CNBC Indonesia