Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis bensin dengan nilai oktan (RON) 90 atau dikenal dengan merek Pertalite yang dijual PT Pertamina (Persero) telah dibanderol sebesar Rp 10.000 per liter sejak 3 September 2022 lalu.
Meski telah mengalami kenaikan dari sebelumnya dipatok sebesar Rp 7.650 per liter, namun ternyata harga asli atau keekonomian bensin Pertalite ini masih lebih besar dari harga yang dijual ke masyarakat. Bagaimanapun, bensin Pertalite merupakan Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) yang selisih harga keekonomian dan harga jual ke masyarakat akan digantikan oleh pemerintah kepada Pertamina melalui kompensasi dari APBN.
Pada akhir Agustus 2022 lalu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut, harga keekonomian Pertalite seharusnya telah mencapai Rp 14.450 per liter. Harga tersebut dengan asumsi harga minyak mentah Indonesia (ICP) sebesar US$ 105 per barel, nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sebesar Rp 14.700.
Pada APBN 2022 awal, harga minyak mentah Indonesia (ICP) dipatok sebesar US$ 63 per barel. Lalu, diubah menjadi US$ 100 per barel. Kini, harga minyak memang cenderung menurun di bawah US$ 100 per barel, namun masih berada pada posisi tinggi di kisaran US$ 90 per barel.
Pada perdagangan Senin (17/10/2022) harga minyak Brent turun tipis 0,01% menjadi US$ 91,62 per barel. Sedangkan jenis light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) turun 0,2% ke US$ 85,46 per barel.
Meski pada akhir September harga minyak sempat turun ke bawah US$ 80 per barel, namun tak berlangsung lama, hanya beberapa hari langsung naik lagi ke atas US$ 80 per barel. Adapun rata-rata harga minyak mentah dunia selama September-Oktober 2022 ini berada di kisaran US$ 80 – US$ 90 per barel.
Dari sisi kurs, beberapa pekan belakangan ini nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terlihat cenderung melemah. Kini kurs bahkan hampir mendekati Rp 15.500 per US$.
Mengacu pada data Refinitiv, pada perdagangan Senin (17/10/2022), rupiah melemah 0,26% pada pembukaan perdagangan ke Rp 14.465 per US$. Sayangnya, rupiah melanjutkan koreksinya 0,3% ke Rp 15.472 per US$ pada pukul 11:00 WIB.
Nilai rupiah ini sangat terkoreksi bila dibandingkan asumsi kurs yang dipatok dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022. Pada APBN, kurs dipatok sebesar Rp 14.350 per US$. Sementara menurut perubahan APBN sesuai Peraturan Presiden No.98 tahun 2022, kurs dipatok Rp 14.450 per US$.
Dengan kondisi terkini tersebut, berapa seharusnya harga asli Pertalite?
Komaidi Notonegoro, Direktur Eksekutif ReforMiner Institute, mengatakan harga keekonomian Pertalite ini bisa dilihat dari harga yang dibanderol oleh badan usaha penyalur BBM swasta, seperti BP-AKR yang menjual produk BP 90 atau Revvo 89 yang dijual SPBU PT Vivo Energy Indonesia.
“Sederhananya bisa tinggal bandingkan dengan RON 90 BP atau RON 89 Vivo. Jika kedua produk tersebut di bawah Rp 10.000, berarti Pertalite harusnya turun,” ungkapnya kepada CNBC Indonesia, dikutip Selasa (18/10/2022).
Perlu diketahui, harga bensin BP 90 per 1 Oktober 2022 lalu dipatok sebesar Rp 14.050 per liter. Sedangkan untuk Revvo 89 yang dijual SPBU Vivo dibanderol sebesar Rp 11.600 per liter.
Artinya, harga jual bensin Pertalite kini masih paling rendah di antara badan usaha penyalur BBM lainnya. Apalagi BBM Revvo 89 yang dijual Vivo memiliki kualitas oktan yang lebih rendah dibandingkan Pertalite, karena Revvo 89 memiliki nilai oktan 89 dan Pertalite memiliki nilai oktan 90.
Sumber : CNBC Indonesia