Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mengatakan bencana banjir dan longsor yang terjadi di enam kabupaten di Bali mengakibatkan kerugian materiel hingga Rp6,6 miliar. Selain itu, tercatat ada enam orang meninggal dunia.
“Kerugian berkisar Rp6.613.000.000,” kata Kepala BPBD Bali Made Rentin, Kamis (20/10).
Adapun enam kabupaten yang mengalami banjir dan longsor yaitu Kabupaten Karangasem, Kabupaten Jembrana, Kabupaten Tabanan, Kabupaten Bangli, Kabupaten Gianyar, dan Kabupaten Badung yang tersebar di 230 titik.
Rentin mengatakan korban meninggal tercatat di Kabupaten Jembrana satu orang, Kabupaten Karangasem tiga orang, Kabupaten Bangli satu orang, dan Kabupaten Tabanan satu orang. Ia mengimbau warga tetap waspada.
“Masyarakat diimbau agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, genangan, tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang dan lain-lain,” ujarnya.
Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat terdapat 76 kejadian bencana selama sepekan, terhitung sejak 10 sampai 16 Oktober 2022.
Plt Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan ke-76 peristiwa itu merupakan bencana hidrometeorologi basah seperti banjir dan tanah longsor.
Abdul merinci, dari 76 kejadian bencana itu, 36 di antaranya merupakan banjir. Kemudian, 23 cuaca ekstrem dan 17 kejadian tanah longsor. Akibat semua bencana itu, 13 orang meninggal dunia.
Sumber: CNN Indonesia