Anak Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep mengomentari pernyataan anggota Komite Eksekutif PSSI Ahmad Riyadh mengenai mekanisme penyelenggaraan Kongres Luar Biasa (KLB).
Dalam salah satu cuitan terbaru, Kaesang meminta kepada Ketua Komisi Wasit PSSI Ahmad Riyadh untuk mengajarkannya cara supaya KLB bisa digelar.
“Pak, izin tolong ajarin kami untuk meminta KLB. Maaf, kami anak baru di dunia sepak bola. Apakah kami perlu kirim surat resmi menggunakan kop surat perusahaan ke PSSI?” cuit Kaesang, Kamis (20/10) malam.
“Tapi apa kami yang cuma 1 voter ini sudah cukup?” tulis Kaesang yang juga pemilik sekaligus Direktur Utama Persis Solo ini dalam utas.
Hal itu disampaikan sekitar satu hari setelah Ahmad Riyadh menyatakan pemerintah tidak bisa meminta federasi sepak bola Indonesia itu menggelar Kongres Luar Biasa (KLB).
Ahmad Riyadh yang juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Provinsi PSSI Jawa Timur menjelaskan yang memiliki hak meminta KLB adalah para anggota PSSI.
“Yang berhak meminta KLB itu anggota PSSI, para ‘voter’. Pemerintah tidak bisa mencampuri hal itu,” ujar Ahmad Riyadh.
“Menpora sempat menyampaikan sesuatu tentang itu. Presiden juga bersikap jelas. Urusan PSSI diserahkan kepada mekanisme PSSI,” sambungnya.
Dalam Statuta PSSI, hanya dua pihak yang bisa meminta digelarnya KLB yaitu Komite Eksekutif (Exco) dan anggota PSSI.
Khusus untuk anggota, KLB akan dilaksanakan jika 50 persen atau dua pertiga dari jumlah total anggota PSSI mengajukan permohonan tersebut. Jika sudah memenuhi syarat itu dan KLB belum juga berlangsung, anggota PSSI dapat meminta bantuan dari FIFA.
Sementara itu, komentar soal KLB disampaikan Ahmad setelah Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) tragedi Kanjuruhan mengeluarkan 12 rekomendasi kepada PSSI, salah satunya adalah menggelar KLB.
Dalam poin kedua rekomendasi TGIPF yang diterbitkan pada 14 Oktober, PSSI diminta mempercepat Kongres atau menggelar KLB untuk “menghasilkan kepemimpinan dan kepengurusan PSSI yang berintegritas, profesional, bertanggung jawab, dan bebas dari konflik kepentingan.”
Namun, Ahmad Riyadh berpendapat rekomendasi TGIPF tragedi Kanjuruhan itu sekadar anjuran yang dilaporkan kepada presiden.
PSSI berencana melangsungkan KLB pada tahun 2023 untuk memilih kepengurusan baru seiring berakhirnya periode kepengurusan 2019-2023. Sebelum itu akan digelar Kongres Biasa pada awal tahun 2023.
“KLB memang akan berjalan tahun depan dan kami berharap semua sesuai jadwal,” kata Ahmad Riyadh.
Sumber : CNN Indonesia