Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut mutasi SARS-CoV-2 Omicron subvarian XBB sudah teridentifikasi di Indonesia.
Kendati demikian, Budi tak merinci kapan dan di provinsi mana varian tersebut ditemukan.
“Singapura sekarang kasusnya naik lagi ke 6.000 per hari karena ada varian baru yang namanya XBB. Varian ini juga sudah masuk ke Indonesia. Kita amati terus,” ujar Budi dalam acara FMB9, Jumat (21/10).
Budi kemudian menyinggung penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia yang sudah terkendali dengan baik. Indonesia menurutnya tidak mengalami lonjakan kasus subvarian BA.4 dan BA.5, sementara negara lain mengalami lonjakan tersebut.
Ia menyebut kondisi itu terjadi akibat kerjasama berbagai pihak. Salah satunya masyarakat Indonesia yang tetap patuh memakai masker di luar ruangan terbuka, kendati tren penurunan kasus Covid-19 sudah terjadi dalam beberapa bulan terakhir.
“Mudah-mudahan di Januari-Februari kita bisa menghadapi potensi kenaikan dengan baik seperti Agustus ini. Sehingga Indonesia menjadi salah satu dari sedikit negara di dunia yang selama 12 bulan berturut-turut tidak ada lonjakan kasus,” ujarnya.
Subvarian XBB atau yang disebut juga dengan BA.2.10 ini telah terdeteksi di beberapa negara lain seperti Australia, Bangladesh, Denmark, India, Jepang, dan Amerika Serikat sejak Agustus lalu. Sejauh ini para ahli sepakat bahwa varian XBB lebih menular daripada subvarian lainnya.
Presiden Asia Pacific Society of Clinical Microbiology and Infection, Paul Tambyah mengatakan bahwa meski data pasti belum ditemukan, namun XBB kemungkinan lebih menular karena jumlah infeksi yang meningkat signifikan.
Hingga saat ini, gejala yang dilaporkan dari subvarian Omicron XBB memang cenderung ringan. Salah satunya dilaporkan oleh Departemen Kesehatan Singapura, yang kini tengah mengalami lonjakan akibat subvarian tersebut.
Gejala yang dilaporkan umumnya ringan, terutama pada mereka yang telah mendapatkan suntikan vaksin.
Beberapa gejala yang dialami di antaranya:
– sakit tenggorokan,
– batuk pilek,
– demam ringan.
Meski gejalanya tergolong ringan, masyarakat diimbau untuk tetap waspada lantaran diduga lebih menular dibandingkan subvarian lainnya.
Sumber: CNN Indonesia