Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Ahmad Riyadh memastikan pihaknya tak punya rencana menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) dalam waktu dekat.
Riyadh menganggap KLB tak akan menghasilkan apa-apa. Hal itu juga sebagai penolakan terhadap rekomendasi dari Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan, yang mendesak Ketua Umum PSSI dan jajaran Exco untuk mundur.
“Desakan mundur kan itu hanya rekomendasi. Itu usulan. Keputusan ya ada di aturan,” kata Riyadh di Mapolda Jatim, Surabaya, Kamis (20/10) malam.
Riyadh menyebut KLB merupakan hak anggota PSSI. Jika anggota meminta dilaksanakannya KLB, maka PSSI baru akan menggelarnya. Tapi sejauh ini, kata Riyadh, belum ada satupun anggota yang meminta KLB digelar.
Lagi pula, kata Riyadh, KLB PSSI tak akan menyelesaikan masalah. Ia menyinggung sudah empat kali PSSI menggelar KLB sejak 2012 tapi menurutnya hal itu tak menghasilkan apa-apa.
Riyadh menganggap daripada menggelar KLB, PSSI saat ini fokus untuk merancang perbaikan aturan dan melakukan pembenahan. Hal itu menurutnya jauh lebih penting.
“Perlu diingat Indonesia [PSSI] sudah berapa kali KLB. Sudah empat kali di era Nurdin Halid sampai hari ini, dari 2012 sudah empat kali, menghasilkan apa? Menghasilkan terus seperti ini. Kita harusnya konsentrasi PSSI jadi lebih baik,” ujarnya.
Riyadh yang juga Ketua Asprov PSSI Jatim memastikan tanpa diminta PSSI akan melaksanakan kongres pada 2023. Di sana akan ada pergantian ketua umum yang baru.
“PSSI enggak pakai disuruh nanti November tahun depan ya ada pergantian. Dan perlu proses tiga bulan sebelumnya untuk mundur,” ujar Riyadh.
Terkait derasnya kritik dari publik terhadap kinerja PSSI, Riyadh menghormatinya. Ia mengatakan pihak PSSI membutuhkan kritikan agar bisa jadi lebih baik.
“Ya enggak ada masalah. Kami akan transformasi PSSI. Jadikan aturan yang baik. Kami hargai masyarakat semua lapisan, enggak mungkin PSSI berjalan sendiri. PSSI perlu pengamat, perlu suporter, perlu semua untuk memberi masukan agar PSSI jadi lebih baik, ini yang harus dilaksanakan,” ucap Riyadh.
Sumber : CNBC Indonesia