Rishi Sunak resmi akan menjadi Perdana Menteri (PM) Inggris. Ia menjadi pemimpin Partai Konservatif setelah pemimpin partai itu yang juga PM, Liz Truss, mengundurkan diri lantaran menganggap dirinya gagal dalam menuntaskan persoalan krisis ekonomi.
Terpilihnya Sunak sebagai PM baru akan menjadi sejarah bagi Inggris. Sunak merupakan figur keturunan non-Inggris pertama yang menduduki posisi tertinggi pemerintahan, serta menjadi salah satu PM termuda dalam sejarah modern Negeri Big Ben.
Namun, ada salah satu rekor baru yang juga dipecahkan figur keturunan India ini yakni PM terkaya Inggris. Ia dan istrinya Akshata Murty memiliki kekayaan gabungan 730 juta poundsterling atau setara Rp 12,9 triliun pada tahun 2022.
Dengan kekayaan sebesar ini, menurut Sunday Times Rich List, mereka orang terkaya ke-222 di Inggris. Ini juga sekaligus mengalahkan harta raja negara itu, Charles III, yang memiliki US$ 600 juta atau sekitar Rp 8,88 triliun saat naik tahta.
Kekayaan ini sendiri didapatkan Sunak dari bisnis teknologi dan juga investasi. Istrinya, Murty, diketahui merupakan seorang putri dari miliuner India, Narayana Murty. Dalam catatan Forbes, ayah Murty diketahui memiliki harta sebesar US$ 4,5 miliar atau setara Rp 702 triliun.
“Sahamnya 0,9% di perusahaan IT ayahnya Narayana Murty Infosys, diperkirakan bernilai sekitar 690 juta pound, menghasilkan pendapatan dividen 11,6 juta pound tahun lalu,” lapor BBC News, dikutip Selasa (25/10/2022).
Walau memiliki kekayaan sebanyak itu, Sunak dan istrinya sempat dilanda skandal pajak. Pasalnya, selama ini keluarganya itu memiliki status ‘non-dom’ yang berarti tidak membayar pajak Inggris karena pendapatan dari luar negeri.
Atas hal ini, Murty pun setuju untuk membayar pajaknya di Inggris atas semua penghasilannya.
Setelah memenangkan kursi kepemimpinan Partai Konservatif, Sunak akan menunggu Raja Charles III untuk menobatkannya secara resmi menjadi PM. Walau begitu, Sunak sudah berjanji bahwa isu ekonomi akan menjadi prioritas utama dalam kepemimpinannya untuk melawan inflasi yang mencapai 10%.
“Prioritas utama adalah untuk menyatukan partai kita dan negara kita dalam menghadapi tantangan ekonomi yang mendalam,” terangnya pada Senin, (24/10/2022).
Sumber : CNBC Indonesia