Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan pasukan Rusia telah gagal melawan pasukan Ukraina di medang perang.
“Presiden [Vladimir] Putin kalah di medan perang. Dia merespon [kekalahan] dengan serangan yang lebih membabi buta di kota-kota Ukraina,” kata Stoltenberg di Markas NATO, Brussel, pada Rabu (25/10).
“[Serangan itu menghantam] warga sipil, infrastruktur kritis dan dengan retorika nuklir yang berbahaya,” imbuh dia lagi.
Stoltenberg menilai setiap pekan pasukan Ukraina semakin kuat dan dilengkapi peralatan yang lebih baik. Ia mengatakan keberhasilan Ukraina di medan perang memberi posisi tawar lebih kuat bagi Kyiv dalam negosiasi apa pun di masa depan.
“Sebagian besar perang berakhir di meja perundingan. Dan pada saat yang sama, kita tahu bahwa apa yang dapat dicapai Ukraina di meja perundingan sepenuhnya bergantung pada kekuatan di medan perang,” jelas Stoltenberg.
Menurut dia, semakin kuat Ukraina di medan perang, semakin besar kemungkinan NATO punya solusi politik yang memastikan Ukraina menang.
Stoltenberg juga menyinggung soal “bom kotor.” Ia sekali lagi menolak tuduhan Rusia yang menyebut Uraina berencana menggunakan senjata itu di wilayah sendiri. Dengan demikian, eskalasi di negara itu meningkat.
“[Gagasan] ini tidak masuk akal. Sekutu menolak tuduhan palsu yang terang-terangan ini dan Rusia tak boleh menggunakan dalih palsu meningkatkan perang lebih lanjut,” ujar dia seperti dikutip CNN.
NATO, lanjutnya, tak akan terintimidasi atau terhambat dalam mendukung hak Ukraina untuk membela diri selama itu diperlukan.
Sumber: CNN Indonesia