Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto berpendapat sejarah telah mengajarkan bahwa suatu kerajaan atau negara bisa punah bila jika berinvestasi di bidang pertahanan untuk melindungi wilayahnya.
Hal ini ia sampaikan dalam konferensi pers rencana kegiatan Indo Defence 2022 di Kantor Kemenhan, Jakarta, Kamis (27/10).
“Negara yang kaya, selama sejarah, kerajaan-kerajaan yang kaya, masyarakat makmur, tapi tidak mau investasi dalam bidang pertahanan, biasanya sejarah itu mengajarkan pada kita, negara itu punah. This is history,” kata Prabowo.
Prabowo pun mengatakan semua negara maju kini selalu berinvestasi di bidang pertahanan.
Ia mengibaratkan investasi di bidang pertahanan ini seperti asuransi sebuah mobil. Asuransi itu bukan berharap agar ada kecelakaan, melainkan untuk mencegah sesuatu yang tak diinginkan terjadi di masa depan.
“Bukan suka atau tidak suka, karena itu semua negara yang maju selalu investasi dalam pertahanan. Asuransi. Kalau terjadi apa-apa, situasi yang tidak diinginkan negara itu siap,” ucapnya.
Prabowo lantas menjelaskan sejarah juga mengajarkan kemakmuran dan perdamaian masyarakat harus didukung oleh sistem pertahanan yang kuat.
Ia juga menyinggung kehidupan umat manusia selalu penuh dengan hal yang tak terduga. Salah satu contohnya tak ada negara di dunia yang berniat untuk perang. Namun, perang justru selalu terjadi.
“Karena ini kadang sifat daripada manusia adalah ingin untuk memaksakan kehendak. Jadi hukum sejarah, hukum manusia adalah pihak yang lemah selalu diinjak-injak, pihak lemah selalu dijajah,” kata dia.
Melihat kondisi itu, Prabowo menyatakan pemerintah Indonesia menggelar kegiatan pameran industri pertahanan Indo Defence Expo pada awal November 2022 mendatang. Prabowo merinci kegiatan ini akan diikuti oleh 900 peserta dari 59 negara di dunia.
“Dalam event ini akan juga kita lakukan forum diskusi, forum ilmiah tentang teknologi dan teknik, taktik dan strategi pertahanan dan perang. Kita undang para pakar yang akan memberi masukan,” kata dia.
Sumber: CNN Indonesia