Korban tewas akibat Badai Tropis Nalgae parah di Filipina bertambah banyak. Saat ini jumlah korban tewas akibat badai tersebut mencapai 72 orang.
Dikutip dari AFP, Sabtu (29/10), Direktur Pertahanan Sipil Filipina, Rafaelito Alejandro, mengatakan, selain korban meninggal yang bertambah, korban hilang juga meningkat menjadi 14 orang.
Saat ini tim penyelamat fokus pada Desa Kusiong yang menjadi lokasi ditemukannya puluhan mayat setelah banjir melanda.
Dalam beberapa tahun terakhir, badai yang mengakibatkan banjir bandang ini memang menjadi salah satu bahaya yang paling mematikan di Filipina. Bahkan dikatakan berpotensi menghantam Manila, ibu kota Filipina.
“Berdasarkan perkiraan kami, yang satu ini sangat kuat sehingga kami benar-benar siap untuk itu,” kata Alejandro.
Menurutnya, pemerintah Filipina telah menambah 5.000 personel tim penyelamat untuk siap siaga jika badai tersebut menghantam ibu kota dan daerah lainnya.
Sebelumnya, Nalgae menghantam pulau utama negara kepulauan Luzon dengan angin maksimum 95 kilometer (59 mil) per jam setelah mendarat di Pulau Catanduanes sebelum fajar.
Badai disertai hujan lebat ini diketahui mendekat sejak Kamis (27/10) di Filipina Selatan dan mengakibatkan banjir di sebagian besar daerah pedesaan di Pulau Mindanao.
Karenanya, Alejandro mengimbau agar masyarakat yang berada di dekat kawasan badai untuk tetap berada di rumah. Sejauh ini lebih dari 7.000 orang yang telah dievakuasi.
Sumber: CNN Indonesia