NEWS24XX.COM – Sebuah konsorsium yang dipimpin oleh Tata Group dan Airbus akan memproduksi pesawat angkut C-295 untuk Angkatan Udara India di kota Vadodara, negara bagian Gujarat barat, dalam dorongan besar terhadap kebijakan Make in India.
Perdana Menteri Narendra Modi akan meletakkan batu pertama untuk fasilitas manducating pada hari Minggu.
Mengumumkan proyek, yang bernilai Rs 220 miliar, kementerian pertahanan pada hari Kamis mengatakan bahwa ini adalah pertama kalinya sebuah pesawat militer akan diproduksi di India oleh perusahaan swasta.
“Untuk pertama kalinya, pesawat C-295 akan diproduksi di luar Eropa,” kata Menteri Pertahanan Ajay Kumar kepada wartawan.
Konsep fasilitas manufaktur di Vadodara adalah hasil dari kesepakatan yang ditandatangani oleh India dengan Airbus Defence and Space untuk pengadaan 56 pesawat angkut C295 dalam upaya untuk menggantikan pesawat Avro-748 yang menua untuk IAF.
Berdasarkan kesepakatan itu, Airbus akan mengirimkan 16 pesawat pertama dalam kondisi ‘terbang jauh’ dari jalur perakitan terakhirnya di Seville, Spanyol, dalam waktu empat tahun, sedangkan 40 pesawat berikutnya akan diproduksi dan dirakit oleh Tata Advanced Systems (TASL) di India.
“16 pesawat terbang pertama dijadwalkan akan diterima antara September 2023 dan Agustus 2025. Pesawat buatan India pertama diharapkan pada September 2026,” kata Kumar, berbicara dari Kerala melalui konferensi video.
Dia mengatakan bahwa komponen rencana akan 96 persen asli, kecuali mesin pesawat. “96 persen pekerjaan yang dilakukan Airbus di fasilitasnya di Spanyol akan dilakukan di India.”
Konsorsium Tata telah mengidentifikasi lebih dari 125 pemasok UMKM dalam negeri yang tersebar di tujuh negara bagian, kata Kumar, seraya menambahkan bahwa hal itu akan menciptakan lapangan kerja di industri kedirgantaraan di negara tersebut.
Fasilitas baru ini diharapkan dapat menghasilkan 600 pekerjaan dengan keterampilan tinggi secara langsung, lebih dari 3.000 pekerjaan tidak langsung dan tambahan 3.000 kesempatan kerja keterampilan menengah dengan lebih dari 4 juta jam kerja di sektor kedirgantaraan dan pertahanan, kata kementerian pertahanan.
Hampir 240 insinyur akan dilatih di fasilitas Airbus di Spanyol untuk proyek tersebut, tambahnya.
***