Twitter akan mengenakan biaya US$8 (sekitar Rp 125 ribu) per bulan untuk layanan Blue-nya. Ini mencakup para akun yang memiliki centang biru atau sudah terverifikasi.
Bos baru Twitter, Elon Musk, mengatakan ini dilakukan demi meningkatkan langganan dan membuat jaringan media sosial berlogo burung itu mengurangi ketergantungan pada iklan.
Rencana Musk, yang tadinya dikabarkan ingin mengutip biaya langganan hingga US$20 mendapatkan respons keras, salah satunya dari penulis ternama yang rajin menggunakan Twitter, Stephen King.
Lewat Twitter, King menyatakan “Jika ini benar diterapkan. Saya akan lenyap seperti Enron.” Merespons tweet King, Musk menulis, “bagaimana jika hanya US$8?”
Musk kemudian memberikan pemaparan lebih lanjut soal rencananya untuk akun centang biru di Twitter.
“Sistem bangsawan dan rakyat jelata di Twitter saat ini untuk siapa yang memiliki atau tidak memiliki tanda centang biru adalah omong kosong. Kekuatan untuk pengguna! Biru seharga US$8/bulan,” kata Musk dalam tweet, dikutip dari Reuters, Rabu (2/11/2022).
Musk menambahkan bahwa harganya akan disesuaikan dengan setiap negara sebanding dengan paritas daya beli.
Pria 51 tahun itu mengatakan pelanggan dengan tanda centang biru akan mendapatkan prioritas dalam balasan, sebutan, dan pencarian dan akan dapat memposting video dan audio yang lebih panjang. Mereka akan terpapar lebih jarang dari pengguna biasa.
Dia juga menawarkan sistem bayaran untuk “penerbit” yang mau bekerja sama dengan Twitter. Sepertinya, tujuannya agar pengguna bisa mengakses konten berbayar per artikel melalui Twitter.
Komentar Musk mengikuti laporan media bahwa dia sedang melihat proses verifikasi profil dan bagaimana tanda centang biru diberikan. Twitter dulu memberikan ini ke profil penting berdasarkan kriterianya sendiri.
Lebih dari 80% pengguna Twitter yang ikut serta dalam jajak pendapat baru-baru ini mengatakan bahwa mereka tidak akan membayar untuk tanda centang tersebut. Sekitar 10% mengatakan mereka bersedia membayar US$5 per bulan.
Tanda centang biru di sebelah nama pengguna seseorang di Twitter mengonfirmasi bahwa akun tersebut adalah milik orang atau perusahaan yang terverifikasi. Twitter saat ini gratis untuk sebagian besar pengguna.
Miliarder Musk akhirnya resmi membeli Twitter seharga US$$44 miliar minggu lalu.
Sejak pengambilalihan itu, dia bergerak cepat mengambil tindakan, seperti memecat CEO perusahaan sebelumnya dan pejabat tinggi lainnya.
Sumber : CNBC Indonesia