Korea Utara dilaporkan menembakkan sepuluh rudal balistik dan salah satunya mendarat di perairan Korea Selatan pada Rabu (2/10). Seoul pun bersumpah bakal mengambil tindakan tegas merespons ancaman Pyongyang tersebut.
Militer Korea Selatan mulanya melaporkan Korea Utara meluncurkan tiga rudal, sesaat kemudian mereka mengumumkan setidaknya sepuluh rudal telah ditembakkan Pyongyang.
“Setidaknya 10 rudal dari berbagai jenis hari ini ke arah timur dan barat,” demikian menurut militer Korsel, seperti dikutip AFP.
Sementara itu, Kepala Gabungan Staf Seoul Kang Shin Chul mengatakan peluncuran rudal Korut hari ini tidak biasa dan tak bisa diterima.
“[Rudal Korut] jatuh di dekat perairan teritorial Korea Selatan di Garis Batas Utara untuk pertama kalinya,” kata Kang.
Menanggapi peluncuran rudal Pyongyang, Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol meminta militer bersiap menghadapi provokasi tambahan dan intensitas yang lebih tinggi dari Korut.
“Presiden Yoon Suk Yeol meminta agar tindakan tegas diambil dengan cepat untuk memastikan Korea Utara membayar mahal atas provokasi mereka,” demikian menurut kantor Kepresidenan Korsel, seperti dikutip Yonhap.
Ia juga meminta militer Seoul melindungi kehidupan dan keselamatan rakyat.
Selain itu, pemerintah juga mengimbau evakuasi bagi warga di sejumlah wilayah terutama mereka yang tinggal di pesisir pantai timur Korsel, Pulau Ulleungdo.
Rudal balistik Korut dilaporkan mengarah ke Pulau Ulleungdo sebelum jatuh di Laut Timur atau Laut Jepang.
Uji coba rudal balistik Korut berlangsung saat Korsel dan Amerika Serikat menggelar latihan bersama. Aktivitas ini kerap membuat Pyongyang geram karena dianggap sebagai upaya untuk menyerang Korut.
Korut semakin sering melakukan uji coba rudal sepanjang 2022 ini. Pyongyang menganggap peluncuran peluru kendali itu sebagai tanggapan atas tindakan permusuhan AS dan sekutunya.
Sumber: CNN Indonesia