Wali Kota Seoul Oh Se Hoon menangis saat berbicara soal tragedi perayaan halloween di distrik Itaewon, Korea Selatan, yang menelan korban hingga 156 jiwa termasuk 26 warga asing.
Oh menangis saat menyampaikan permintaan maaf atas tragedi itu dalam konferensi pers ketika sidak ke lokasi kejadian di Itaewon, Selasa (1/10).
“Sebagai Wali Kota Seoul yang bertanggung jawab terhadap kehidupan dan keamanan warga, saya punya tanggung jawab besar atas kecelakaan itu dan menyampaikan permintaan maaf saya yang terdalam,” kata Oh berlinang air mata, seperti dikutip Yonhap.
Ia kemudian berujar, “Pemerintahan kota Seoul akan melakukan yang terbaik untuk mengerahkan segala daya sampai prosedur pemakaman selesai.”
Oh juga menegaskan pemerintah akan terus bertanggung jawab hingga keluarga yang ditinggalkan korban meninggal atau pun korban terluka dan semua warga yang merasakan duka atas kecelakaan ini bisa kembali ke hidup normal seperti sebelumnya.
Lebih lanjut, Oh mengatakan mulai sekarang, Pemkot Seoul akan berupaya semaksimal mungkin untuk menghapus bahaya kecelakaan di tempat umum atau tempat banyak orang berkumpul.
Selain itu, Oh juga menceritakan momen dirinya saat bersama orang tua salah satu korban tewas dalam tragedi itu.
“Saat saya mencoba menghibur seseorang, yang anak perempuannya menjadi korban dan dirawat di National Medical Center kemarin, mereka mengatakan anak perempuan mereka akan selamat, dan mereka percaya begitu,” ujar Oh seperti dikutip Associated Press, Selasa (1/11).
“Tapi, tak lama dari itu saya mendengar dia [anak perempuan itu] meninggal pagi ini. Saya minta maaf karena permintaan maaf saya terlambat.,” imbuh dia.
Selain Oh, Kepala Kepolisian Korsel dan sejumlah pejabat negara lainnya juga telah meminta maaf karena tidak bisa mencegah tragedi paling mematikan sejak 2014 ini terjadi.
Korea Selatan tengah berduka usai 156 orang meninggal dalam malam perayaan Halloween di Itaewon pada Sabtu (29/11).
Kejadian itu bermula ketika semakin banyak orang memadati jalan gang-gang di Itaewon yang sempit dan menanjak. Kemudian ada orang yang jatuh dan menimpa massa di bawah. Orang-orang lalu panik dan para pengunjung saling injak.
Petugas kemudian berusaha keras menarik beberapa orang keluar dari kerumunan. Namun, puluhan orang sudah terkapar dan mengalami henti jantung.
Hingga kini penyebab insiden tersebut belum diketahui. Pihak berwenang masih melakukan penyelidikan. Berbagai macam spekulasi muncul menyoal festival mematikan itu.
Korsel juga panen kritik karena tak memiliki manajemen risiko penanganan terhadap kerumunan massa, terutama saat halloween berlangsung usai pandemi Covid-19.
Kepala polisi nasional Korsel Yoon Hee Keun mengakui pasukan keamanan tak cukup memadai mengatasi kerumunan itu, meski sudah menerima banyak laporan bahaya.
Polisi Korsel juga menyatakan hanya mengerahkan 137 personel di hari perayaan Halloween itu. Sementara pengunjung mencapai 100 ribu orang.
Pihak keamanan itu mengaku tak menduga kerumunan akan sebesar itu.
Sumber: CNN Indonesia