Gubernur Lukas Enembe sudah menyatakan kesiapannya untuk menerima tim dan dokter KPK.
Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri mengatakan tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan menemui Gubernur Papua Lukas Enembe di kediaman pribadinya, Koya Tengah, Jayapura.
“Memang benar tim KPK bersama tim dokter akan segera menemui Gubernur Enembe,” kata Irjen Pol. Fakhiri di Jayapura, Kamis pagi.
Menurut dia, dokter independen dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang akan mendampingi dokter KPK. Sebelum ke kediaman pribadi Gubernur Enembe, tim dari KPK dan IDI Papua akan bertemu terlebih dahulu di Polda Papua.
“Saya akan dampingi saat tim KPK bertemu dengan Gubernur Enembe,” kata Kapolda Fakhiri.
Dia mengatakan kehadiran tim KPK itu dalam rangka penyidikan perkara yang ditanganinya karena hukum tetap harus ditegakkan. Namun, di satu sisi harus melihat sisi kemanusiaannya.
Apalagi, Lukas Enembe telah empat kali mengalami serangan stroke. Secara manusiawi, kata Fakhiri, kesehatan akan menjadi bahan pertimbangan karena sebelum pemeriksaan oleh penyidik apa pun kasusnya akan ada pertanyaan mengenai kesehatan jasmani dan rohani.
Kuasa hukum Lukas Enembe Stefanus Roy Rening membenarkan kliennya akan diperiksa KPK hari ini. Lukas akan didampingi kuasa hukum saat diperiksa KPK.
“Ya, KPK hari ini, bakal memeriksa klien kami, nanti ada tim hukum mendampingi yakni Pak Aloysius, untuk penyidikan oleh penyidik KPK, terhadap klien kami Pak Lukas Enembe,” ujar Roy.
Pihaknya menghormati hukum dan siap diperiksa penyidik KPK. Roy berharap penyidik KPK mengedepankan HAM (hak asasi manusia) dan kemanusiaan dalam pemeriksaan Lukas.
“Pak Lukas kan masih dalam keadaan sakit, juga tengah menjalani perawatan lanjutan dari tiga dokter spesialis (syaraf, ginjal dan jantung) dari RS Mount Elisabeth Singapura,” ucap Roy.
Tim KPK yang berjumlah 15 orang sejak Rabu (2/11) sudah berada di Jayapura, Papua. KPK telah menetapkan Gubernur Papua Lukas Enembe sebagai tersangka kasus suap dan gratifikasi sebesar Rp1 miliar. (sumber-Merdeka.com)