Badan Kepolisian Korea Selatan mencopot dua pejabat polisi yang dianggap bertanggung jawab atas tragedi perayaan halloween di distrik Itaewon, Yongsan, Seoul, pada Sabtu (29/11) lalu.
Polisi Korsel mencopot Inspektur Senior Kepolisian Metropolitan Seoul Ryu Min Jin yang bertugas memantau situasi di Itaewon pada Kamis (3/11). Ia dinilai tak mengambil tindak cepat saat menerima 11 panggilan darurat terkait tragedi Itaewon.
Sehari sebelumnya, polisi Korsel juga mencopot Kepala polisi sektor Yongsan Lee Im Je karena alasan serupa.
Namun, kedua pejabat itu tetap menyandang gelar perwira.
Usai melakukan pencopotan itu, polisi akan meminta penyelidikan resmi terhadap petugas lain yang lalai saat bertugas di kawasan Itaewon
“[Pejabat-pejabat terkait] akan mengambil tanggung jawab yang sesuai bergantung hasil penyelidikan, kata salah satu pejabat senior Kementerian Dalam Negeri Korsel, Kim Sung Ho, seperti dikutip Korea Herald.
Kantor kepresidenan Korsel juga menyatakan akan mengambil tindakan lebih lanjut jika masih ada keraguan.
“Polisi tengah menyelidiki masalah ini dengan tekad khusus mengungkap kelemahan mereka,” demikian kata staf kepresidenan Korsel.
Ia juga mengatakan masyarakat khawatir polisi mungkin tak cukup sigap merespons kasus ini karena butuh waktu lama bagi polisi untuk mengetahui situasi.
Divisi investigasi khusus, yang berada di bawah kepolisian, akan menyelidiki respons polisi saat insiden terjadi. Mereka bakal fokus apakah pelajar memenuhi tanggung jawab mereka.
Selain itu, pemerintah berjanji akan memperketat manajemen keamanan, demikian menurut Perdana Menteri Korsel Han Duck Soo.
“Pemerintah akan memeriksa kontrol keamanan festival besar di mana lebih dari 10.000 orang diperkirakan berkumpul per jam,” kata Han.
“Penyelidikan akan fokus pada kapasitas maksimum, ukuran penyebaran di acara-acara dan banyak lagi,” imbuh dia.
Lebih lanjut, Han mengatakan pemerintah akan membuat rencana reformasi untuk sistem kontrol keamanan nasional dan manajemen kerumunan berdasarkan analisis ilmiah.
Korsel berduka setelah 156 orang tewas setelah berdesak-desakan dalam kerumunan perayaan Halloween di Itaewon pada 29 Oktober malam. Insiden ini memicu banyak warga geram terhadap polisi lantaran dianggap tidak sigap menangani kerumunan yang saat itu mencapai lebih dari 100 ribu orang.
Meski sudah ada dua polisi dipecat, para pengamat menilai rantai komando di instansi polisi dan sistem secara keseluruhan memperburuk tragedi Itaewon.
Kritik juga muncul ketika penyelidikan polisi terkait tragedi mematikan sejak 2014 ini masih berlangsung. Pemerintahan Presiden Yoon Suk Yeol juga panen kecaman karena tak memiliki manajemen risiko terkait kerumunan besar.
Sumber : CNN Indonesia