Ada banyak faktor yang bisa menentukan kesuksesan seorang anak di masa depan, salah satunya adalah asuhan orang tua. Melansir dari CNBC Make It, penulis buku “How to Raise Successful People,” Esther Wojcicki mengungkapkan cara yang dinilai ‘tidak populer’ untuk membesarkan anak yang menjadi sukses ketika dewasa.
Esther sendiri memiliki tiga anak yang semuanya berhasil menjadi orang dewasa yang sukses. Ketiga anaknya adalah CEO YouTube, Susan Wojcicki; pendiri sekaligus CEO 23andMe, Anne Wojcicki; dan dokter Janet Wojcicki. Esther mengaku telah menerapkan sejumlah untuk membuat anak-anak perempuannya mampu bersaing di dunia karier yang didominasi oleh laki-laki. Apa saja?
Menurut Esther, salah satu kunci untuk membesarkan anak yang sukses adalah mengajarkan mereka untuk mandiri. Semakin orang tua memercayai anak untuk melakukan sesuatu sendiri, mereka akan semakin terbiasa. Esther mengaku, dirinya menggunakan metode ‘Saya lakukan, Anda lakukan, kami lakukan’.
Ada sejumlah kegiatan sederhana yang dapat diterapkan orang tua untuk melatih kemandirian anak, yaitu :
- Meminta anak untuk mengatur alarm untuk bangun di pagi hari sendiri
- Membiarkan anak memilih pakaian yang akan digunakan sendiri
- Memberi anak tugas-tugas sederhana dalam tugas rumah, seperti menyiapkan sarapan sendiri, membersihkan kotak bekal, dan menyuci alat makan setelah digunakan
- Melatih anak untuk mempersiapkan sendiri barang-barang yang akan dibawa dengan membuat daftar barang bawaan
- Membiarkan anak untuk banyak terlibat dalam menyelesaikan masalahnya sendiri
- Mengajarkan dan melatih anak untuk berbelanja sendiri
Selain membentuk sifat mandiri anak, salah satu cara ‘jitu’ yang dilakukan Esther adalah tidak memberikan ekspektasi tinggi terhadap hasil kerja keras anak. Terkadang, tidak sedikit orang tua yang marah ketika anak membereskan tempat tidur tidak serapi yang diharapkan, padahal usaha dan keinginan anak untuk membereskan tempat tidur tetap harus diapresiasi. Sebab, mengapresiasi usaha dan proses jauh lebih penting dibandingkan menilai hasilnya.
Lalu, bila anak mendapatkan nilai rendah untuk tugas sekolah atau ujian, Esther mengimbau orang tua untuk tidak memarahi anak. Namun, berikan anak kesempatan untuk belajar dan memperbaiki kesalahannya, tentu dengan bimbingan serta dukungan orang tua. Hal tersebut juga berguna untuk menghindari anak merasa kehilangan motivasi untuk berkembang.
Esther mengatakan, salah satu hal terpenting yang ia ajarkan kepada anak-anaknya adalah “Satu-satunya hal yang dapat kamu kendalikan adalah bagaimana kamu bereaksi terhadap sesuatu,”.
Menurutnya, ketika orang tua memercayai anak untuk membuat keputusan sendiri, mereka akan lebih merasa percaya diri sehingga tidak ada batasan untuk mencapai apapun yang mereka inginkan.
Sumber : CNBC Indonesia